13 8 kondisi yang melatarbelakangi pengembangan kurikulum di australia, yaitu (1) keragaman budaya, (2) perubahan dalam struktur keluarga, (3) perubahan teknologi yang cepat, (4) isu lingkungan global, (5) perubahan sifat kondisi sosial, (6) perubahan di tempat kerja, (7) ketergantungan antar ekonomi global, (8) standar kehidupan yang
MAKALAHSISTEM PROBLEMATIKA DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI AUSTRALIAMakalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliahPerbandingan Pendidikan IslamDosen pengampu Rusdi, Disusun OlehFajar Mustika Violeta 1911101370 Nur Wahyuni Salsabila 1911101362 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERISAMARINDA2020/2021KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Swt yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun agar pembaca dapat menperluas ilmu tentang “Problematika dan Kebijakan Pendidikan di Australia” yang kami sajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber. Makalah ini kami susun dengan penuh rintangan. Baik yang datang dari diri kami sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah Swt akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima 2020 PenulisDAFTAR ISIKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUANLatar Belakang Rumusan MasalahTujuan MakalahBAB II PEMBAHASANGambaran Sekilas Tentang AustraliaKebijakan dan Problematika Pendidikan di AustraliaSistem Kurikulum yang digunakan di AustraliaPerkembangan Pendidikan Islam di AustraliaBAB III PENUTUPKesimpulanSaranDAFTAR PUSTAKA BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting pada setiap negara, dimana pendidikan tersebut merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian, tentunya setiap negara memiliki problematika dan juga kebijakan dalam dunia pendidikan, seperti halnya yang akan pemakalah jelaskan pada kesempatan kali ini, yaitu mengenai pendidikan yang berada di Australia, pendidikan Australia menawarkan beragam pilihan studi untuk para pelajar internasional, dengan lebih dari institusi dan jurusan untuk dipilih. Lembaga akademik di Australia mendapatkan ulasan baik dalam hal-hal seperti kepuasaan pelajar, kelayakan kerja, serta kualitas hidup dan suasana komunitas pelajar, Melbourne dan Sydney menduduki posisi lima teratas di daftar kota terbaik untuk para pelajar. Kedua kota ini adalah rumah bagi beragam institusi akademik terkemuka seperti The University of Melbourne, The University of Sydney, University of New South Wales, Monash University, Macquarie University, RMIT University, dan masih banyak lagi. B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan Problematika dan Kebijakan Pendidikan di Australia?2. Apakah Kurikulum yang digunakan di Australia?3. Bagaimana Pendidikan Islam di Australia?C. Tujuan 1. Untuk mengetahui Problematika dan kebijakan pendidikan di Untuk mengetahui bagaimana kurikulum yang di gunakan di Untuk mengetahui pendidikan Islam di IIPEMBAHASANA. Gambaran sekilas tentang Australia Benua Australia yaitu benua yang memiliki luas wilayah mencapai km² dengan jumlah penduduk sekitar 29 Juta Jiwa. Penentuan letak astronomis Australia didasarkan pada wilayah yang berada pada garis bujur dan garis lintang. Adapun letak geografis benua Australia adalah, di sebelah Utara berbatasan dengan Selat Flores, Papua Nugini, Laut Arafuru, dan Laut Timor Leste. Disebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Disebelah Timur berbatasan dengan Laut tasman, Samudera Pasifik, dan Laut Coral. Disebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Australia menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Penduduk asli Australia yaitu bangsa aborigin. Sekarang semakin sedikit akibat sudah tercampur dengan penduduk dari eropa. Agama yang dianut di benua Australia adalah iklim benua Australia memiliki dua iklim. Diantaranya yaitu, beriklim tropis yang dialami oleh kawasan sebelah utara. Beriklim sedang yang dialami oleh kawasan sebelah selatan. Pada negara ini masyarakatnya stabil, demokratis, dan berkebudayaan majemuk disertai dengan angkatan kerja yang terampil dan ekonomi yang kuat dan dapat berdaya saing. Australia memiliki keanekaragaman hayati dan sejumlah tanaman, dan hewan yang tidak terdapat di negara lain. Australia bertekad untuk melestarikan warisan alam dan lingkungan hidupnya yang unik dan memiliki sejumlah prosedur perlindungan, termasuk pencatatan dalam warisan dunia dan banyak taman nasional dan perlindungan kehidupan liar, selain itu, Australia juga merupakan salah satu negara yang ekonominya sangat pesat dan berdaya tahan tertinggi di dunia, tidak hanya itu, negara tersebut juga memiliki sektor pemerintahan yang efisien. Australia memiliki salah satu ekonomi yang paling terbuka dan inovatif di dunia, Pemerintah Australia bertekad untuk melanjutkan arah ini. Pertumbuhan yang kukuh sejak tahun 1990an diikuti dengan kinerja produktifitas yang kuat. Ekonomi, politik dan lingkungan sosial Australia yang stabil mendorong peningkatan investasi asing beberapa tahun belakangan. Sejak 1990, ekonomi riil Australia tumbuh rata - rata 3,3 persen per tahun. Nilai GDP Australia pada 2006–2007 sedikit di atas $1 triliun, menjadikannya ekonomi terbesar ke 13 secara keseluruhan di dunia dan terbesar ke 10 diantara ekonomi industri. Sebagai hasil diversifikasi besar basis ekspor Australia, Australia kini tidak hanya pengekspor komoditas, namun juga memiliki industri pabrikan dan jasa yang canggih. Nilai ekspor barang dan jasa Australia mencapai $215,8 milyar pada tahun 2006–2007, dengan ekspor jasa sebesar $46,2 milyar 21,4 % dari keseluruhan ekspor. Jepang masih tetap menjadi pasar ekspor terbesar di australia dan mencapai $35,6 milyar pada 2006, selanjutnya Cina $26,4 milyar, Amerika Serikat $15,5 milyar, Korea Selatan $14,9 milyar dan Selandia Baru $12,7 milyar.B. Sistem Problematika dan Kebijakan Pendidikan di Australiaa. Problematika Pendidikan di Australia1. Para pelajar telah berbagi pengalaman terkait beberapa permasalahan yang ada sewaktu berada di luar negara. Antara isu-isu utama adalah berkaitan dengan aspek sosial yang merangkumi aspek bahasa, aspek mendapatkan makanan dan juga berkaitan kemudahan asas lain seperti perumahan, kendaraan dan penggunaan toilet. Masalah bahasa pada dasarnya dapat menyebabkan kesulitan pada siapapun yang berhijrah ke luar negara tanpa menguasai bahasa yang di Para pelajar yang berkunjung ke negara tersebut kesulitan untuk mendapatkan Visa. Karena visa ini sangat penting, untuk bukti diperbolehkannya mengunjungi negara tersebut diberikan untuk pengunjung negara tersebut jika memasuki kawasan negara lain apabila telah diizinkan oleh negara tersebut, bisa berbentuk stiker visa ataupun berbentuk stempel pada paspor pada negara Muslim di Australia kebanyakan adalah imigran dari Turki, Libanon, Afganistan,Maroko, dan lainnya. Keragaman etnis ini menjadikan keuntungan sekaligus menjadi kendala bagi keberlangsungan sekolah islam di sana. Keuntungan yang bisa di ambil adalah pengenalan akan keragaman budaya muslim, namun di pihak lain, banyak orang tua lebih memilih sekolah umum negri daripada sekolah islam yang didirikan oleh muslim dengan afiliasi atau mahzdab yang berbeda dengan dirinya. Mereka khawatir kelak anaknya akan diberikan pengajaran keagamaan dengan paham yang berbeda dengannya. Kurangnya dukungan dari sesama umat Islam ini menyulitkan pihak sekolah untuk mendapat kucuran Kebijakan Pendidikan di Australia Australia has implemented a career-based education system which aims to build long-term life skills starting from elementary school by preparing qualified teachers or teaching staff and educators, supporting materials in facilitating the learning process in the classroom related to student personal development, career development and learning skills lifetime. The aim of establishing a career development based education system in Australia is to enable teachers, parents, job providers, employers or others who are in a position to support career transition societies, to work within a nationally consistent framework that is competent in terms of competency. career management will help all Australians manage their lives, both study and work. The Australian state government plays an important role in the management and administration of education in the school sector. Each State and Territory has laws and regulations regarding curriculum, accreditation of courses, examinations for students and awards for students. The Australian government plays a leadership role nationally and works closely with state governments and industry and society to improve the quality and effectiveness of schools. The Australian Government also provides significant subsidies for public and private schools. In Australia, the school year is from the end of January, or the beginning of February, to the beginning of December. Most States and Territories use a new school year system. The large category of Public schools operates under the direct responsibility of the territory state government. Public Schools receive core funding from the state or Territory government and additional designation from the federal government. In Australia, the government pays great attention to education. To the extent that every child born or raised in Australia, has an obligation to go to school. Even the government in Australia does not hesitate to impose sanctions on parents, if their children are often absent and lazy to go to school. So we shouldn't be surprised if the majority of Australian people are educated, because from a young age they have been obliged to go to school. The early level of education in Australia is called kindergarten. Kindergarten is also compulsory once in Australia. After graduating from kindergarten, then proceed to elementary school until high school. In Australia there are 2 different types of schools. Some are public, some are private. Approximately 2/3 of the total number of students in Australia, choose schools in the country. And the rest go to private schools. Inside private schools are divided into 2 categories, namely ordinary schools and religious-based schools Catholic, Protestant, and Islamic.Before entering tertiary education in Australia, students must first complete primary and secondary education, as is the case in Indonesia. Education in Australia is also very good and qualifications are recognized internationally. In addition, the cost of education in Australia is relatively cheap and affordable when compared to the UK and America. In Australia, this makes it very easy for students to find a school that suits their wishes. In Australia there are 8 universities that are included in the 150 best universities in the world. In Australia, the quality of education is of international class and the facilities are very adequate. But the cost of living in Australia is quite Sistem Kurikulum di Australia Suatu hal yang terjadi pada semua sistem sekolah negeri sejak awal tahun 1970-an adalah adanya pendelegasian tanggung jawab kurikulum kepada sekolah-sekolah. Tetapi, kecepatannya sangat berbeda-beda. Pada negara bagian, pedoman kurikulum dibuat terpusat namun sekolah hanya dapat mengadaptasikannya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan lokal, di negara lain pejabat-pejabat yang relevan di pusat menyusun tujuan umum dan sekolah menjabarkannya ke dalam bentuk kurikulum yang rinci tetapi tetap berada dalam kerangka tujuan umum yang telah ditetapkan. Pengecualian yang cukup besar terjadi pada kurikulum sekolah menengah untuk kelas-kelas terakhir, detail kurikulum disusun secara terpusat untuk kepentingan ujian pemerintah pusat, penyusunan pedoman kurikulum serta objektif kurikulum secara umum biasa menjadi tanggung jawab seksi kurikulum dalam departemen pendidikan. Meskipun sekolah-sekolah swasta memiliki otonomi yang cukup luas dalam hal kurikulum, namun banyak hal yang mereka ikuti pada kurikulum yang dipakai di sekolah-sekolah negeri dalam negara bagian atau teritorinya. Pusat Pengembangan Kurikulum dibentuk oleh pemerintah Commonwealth pada tahun 1975 untuk membantu mengkoordinasi dan mendiseminasikannya, serta menyiapkan materi kurikulum. Ada beberapa hal yang menarik dalam Curriculum Framework. Pertama, ada 8 kondisi yang melatarbelakangi pengembangan kurikulum di Australia, yaitu 1 cultural diversity, 2 changes in the family structure, 3 rapid pace of technologival change, 4 global environmental issues, 5 changing nature of social conditions, 6 change in the workplace, 7 inter-dependence in the global economy, 8 uncertain standards of living. Kedua, ada lima karakteristik nilai values yang akan dibangun melalui kurikulum tersebut, yaitu 1 pursuit of knowledge and commitment to achievement of potential, 2 self acceptance and respect of self, 3 respect and concern for others and their rights, 4 social and civic responsibility, dan 5 environmental responsibility. Curriculum Framework tidak mengggunakan istilah “student outcomes statement” atau dikenal dengan “overarching statement learning outcomes”, yang rumusannya pada hakikatnya sama dengan rumusan kompetensi. D. Perkembangan Pendidikan Islam di Australia Perkembangan pendidikan Islam di Australia tidak terlepas dari sejarah perkembangan Islam di Australia itu sendiri. Islam memang telah masuk ke Australia sejak abad ke-16 atau abad ke-17M. yang dikenalkan oleh para nelayan dari selama berabad-abad pendidikan Islam hanya diselenggarakan melalui pendidikan non formal secara berkrlompok di masjid-masjid atau secara individual di rumah. pendirian lembaga pendidikan Islam formal baru digagas sekitar tahun 1970-an, bersamaan dengan meledaknya arus imigrasi dari turki pada akhir tahun 1960-an dan dari libanon pada akhir 1970-an. Semakin banyaknya populasi Muslim di Australia, semakin besar pula kebutuhan akan pendidikan formal yang “ramah” terhadap Muslim. Yaitu sekolah yang mampu mengajarkan nila-nilai keagamaan, memberikan kebebasan bagi para siswanya untuk berpakaian sesuai tradisi Islam, menyediakan makanan halal, adanya kesempatan beribadah secara teratur, menyelenggarakan peringatan hari besar agama Islam, serta pengajaran etika pergaulan terhadap lawan jenis. King Khalid Islamic Collage atau yang sekarang dikenal sebagai Australian Academy AIA tercatat sebagai sekolah Islam tertua di Australia yang didirikan oleh Australian federation of Islamic Council AFIC pada tahun 1983. AFIC merupakan organisasi besar Islam yang pada awal kemunculannya bertugas mengurusi sertifikat daging halal, namun kemudian mengurusi berbagai aspek lain yang berkaitan dengan Muslim. Sekolah ini didirikan oleh AFIC Melbourne di atas sebidang tanah bekas bangunan sekolah katolik yang ditutup karena kebakaran. Pada tahun itu juga berdiri sekolah Islam lain dari Sydney yang bernama Noor al-Houda Islamic Collage. Sekolah ini didirikan oleh suami istri muallaf bernama Silma Ihram dan Siddiq Buckley. Mereka berinisiatif mendirikan sekolah Islam setelah sekolah umum setempat menolak putrinya yang mengenakkan kerudung dan pakaian muslimah ke sekolah. Pendidikan Islam di Australia mendapatkan momentum perkembangannya pada pertengahan tahun 90-an. Semenjak John Howart maju menjadi perdana menteri Astralia, pendidikan Islam semakin menjamur karena mendapat kemudahan dalam pendanaan. Perbaikkan dalam manajemen dan kualitas pendidikan membuat sekolah Islam semakin diminati. Pertambahan jumlah umat Islam juga sangat berpengaruh dalam hal ini. Di Sydney sebagai kota dengan komunitas Muslim terbesar, pada tahun 1997 tercatat ada lima belas sekolah Islam yang telah berdiri di sana. Satu dekade kemudian, jumlahnya bertambah dua kali lipat Melbourne berada di posisi kedua sebagai kota yang memiliki sekolah Islam terbanyak. Sementara kota lain hanya memiliki dua atau tiga sekolah Islam saja. Lembaga pendidikan Islam yang berkembang di Australia mirip dengan sekolah Islam terpadu di Indonesia. Jika melihat jarak anatara waktu masuknya Islam ke Australia dan waktu kemunculan sekolah formal, juga siapa yang mengenalkan Islam di sana tentu kita banyak bertanya-tanya mengapa lembaga pendidikan tradisional sejenis pesantren tidak berkembang di Australia? Bukan saja karena Islam di Australia salah satunya berasal dari Indonesia yang sedikit banyak pasti memberikan pengaruh pesantren bagi Muslim Australia, tetapi model pendidikan Islam tradisional semacam itu memang sedang trend di seluruh dunia sejak abad ke-11 M. Dalam hal ini, bahwa sistem pendidikan Islam tradisional tidak cocok bagi konteks pertumbuhan Muslim Australia. Keterbatasan mata pelajaran. sistem evaluasi pendidikan yang tidak memadai, metode yang menekankan pada hafalan, serta terbatasnya kemampuan riset membuatnya tidak mampu mengejar atau menyesuaikan diri dengan dinamika perkembangan keilmuan di Australia. Hubungan Australia dengan komunitas muslim di Indonesia sangat luas dan dalam. Ini merupakan bagian dari jalinan hubungan antara Australia-Indonesia, dan akan terus menjadi dasar bagu hubungan yang kuat antara kedua negara di tahun-tahun yang akan mendatang. Muslim di Australia sangat beranekaragam. Pada sensus 2006, tercatat lebih dari muslim yang menduduki negara Australia. Masjid yang pertama kali didirikan di Australia bertempat di Marree di sebelah utara Australia Selatan pada tahun 1861. Muslim di Australia merupakan kelompok agama terbesar keempat setelah Kristen, Atheis, dan Budhanisme. Kewarganegaraan di Australia memberi hak tertentu untuk seorang muslim dan tempat untuk beragama. Sebagian umat muslim yang datang ke Australia merupakan imigran. Hal ini menunjukkan bahwa Muslim di Australia memiliki keanekaragaman. saat ini tidak hanya masjid yang menjadi simbol umum ke aiaslaman di Australia, melainkan dapat dilihat dari organisasi muslim yang ada di Australia. Pendidikan Islam di Australia saat ini ada lebih dari 30 sekolah Islam di Australia. Salah satu negara bagian yang cukup cepat tingkat perkembangan sekolah Islamnya di Australia adalah di kawasan New South Wales NSW. Sekolah Islam yang ada di NSW telah meningkat tiga kali lipat dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Dan begitu juga pula populasi siswa Islam juga naik hampir 200 persen. BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan Australia adalah masyarakat yang stabil, berkebudayaan majemuk dan demokratis disertai dengan angkatan kerja yang terampil dan ekonomi yang kuat yang mampu berdaya saing. Australia telah menerapkan sistem pendidikan berbasis karir yang mana bertujuan untuk membangun keterampilan hidup jangka panjang dimulai dari Sekolah Dasar dengan menyiapkan guru atau tenaga pengajar dan pendidik berkualitas, bahan pendukung dalam memfasilitasi proses pembelajaran di kelas yang terkait dengan pengembangan pribadi siswa, pengembangna karir dan keterampilan belajar seumur hidup. pendidikan di Australia merupakan pendidikan yang memiliki sistem sangat baik, baik itu dari sistem kebijakan kurikulum ataupun dalam hal lainnya sehingga membuat negara tersebut menjadi lebih maju terutama dalam bidang Saran Tentunya kami selaku penulis menyadari dengan adanya kekurangan ataupun kesalahan dalam penulisan makalah ini, sehingga kami sangat membutuhkan kritik dan juga saran bagi para pembaca guna meningkatkan daya kreatifitas kami dalam menyusun sebuah PUSTAKA Besar Indonesia “ Gambaran sekilas tentag Australia” di akses pada 19 september,2020,Pukul 2019 Abdul Latiff Ahmad, Nur Zalila Md Zamri, Ali Salman, Emma Mirza Wati Mohamed & Hasrul Hashim,”Isu-isu dan Masalah Adaptasi Antarabudaya Dalam Kalangan Pelajar Malaysia dI United Kingdom dan Australia”Vol. 9, No. 2 2014 . Sepuru, Public Policy Art and Craft of Policy Analysis. Raj Press New Delhi. Saifullah Isri, Konsep Pendidikan Jerman dan Australia Banda Aceh UIN Ar-RANIRY, 2015 Syaifullah Isri “Konsep Pendidikan Jerman dan Australia; Kajian Komparatif dan Aplikatif terhadap Mutu Pendidikan Indonesia”,Jurnal Pendidikan Islam. Vol IV,No 1,Juni 2015,hal 39. Autralian Bureu of Statistic, Shools, Australia 1993, Camberra ABS, 1993, hal. 8 D’ Cruz J and P. Langford Eds., Issues in Australian..., hlm. Kajian Islam Multidispliner Jakarta Lembaga penelitian UIN Jakarta, 2009 Jakarta kencana ilmu dakwah, 2009 Kajian Islam Multidispliner Jakarta Lembaga penelitian UIN Jakarta, 2009 Sistempendidikan Australia secara unik berbeda dari yang ada di negara lain berdasarkan Kerangka Kualifikasi Australia (Australian Qualifications Framework (AQF)). Kerangka kerja ini, yang didirikan pada tahun 1995, menghubungkan kualifikasi pendidikan sekolah, kejuruan, dan universitas ke dalam satu sistem terpadu. Temukan programSISTEM PENDIDIKAN AUSTRALIA Disampaikan untuk sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Wawasan Kependidikan dan Pengajaran Dosen Dra. Dewi Muliani Santoso, Disusun Oleh NORHAYATI AAA 210 012 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2011 1 A. Latar Belakang Sejarah Australia Banyak yang telah berubah di Australia sejak penduduk aslinya yang disebut kaum Aborigin Australia hidup dalam sistem sosial yang kompleks, dengan tradisi yang mencerminkan hubungan yang kuat dengan tanah air dan lingkungannya. Sejak masa itu sampai kedatangan penjelajah Eropa pertama, para narapidana, pemukim bebas dan para imigran yang lebih baru datang, Australia telah mengalami masa depresi, perang dan skandal politik; menciptakan kota-kota yang dinamis dan legenda “the bush”pedalaman serta “Aussie battler” pejuang Australia; menyediakan kehidupan baru bagi orang-orang dari seluruh belahan dunia; dan mengalami penurunan serta kebangkitan kembali budaya penduduk aslinya. 1 Australia Sebelum Abad ke 20 Penduduk asli Australia yang dikenal sebagai kaum Aborigin Australia, memiliki sejarah budaya yang terpanjang di dunia, sejak zaman es yang terakhir. Meskipun misteri dan perdebatan mengaburkan banyak aspek dalam prasejarah Australia, secara umum diakui bahwa manusia pertama berkelana melintasi lautan dari Indonesia sekitar tahun yang lalu. Bangsa Eropa mulai menjelajahi Australia di abad 16; pertama para navigator Portugis diikuti oleh para penjelajah Belanda dan disusul oleh pengusaha sekaligus bajak laut Inggris William Dampier. Kapten James Cook berlayar menelusuri seluruh panjang pantai timur di tahun 1770, lalu berhenti di Botany Bay di tengah perjalanannya; dan tak lama kemudian ia mengklaim benua ini untuk Inggris dan menamakannya New South Wales. Di tahun 1779, Joseph Banks seorang naturalis dalam armada Kapten Cook mengusulkan cara agar Inggris dapat mengatasi masalah kepadatan di penjara-penjaranya dengan mengirimkan narapidana ke New South Wales. Di tahun 1787, armada pertama berlayar menuju Botany Bay, terdiri dari 11 kapal dan 750 narapidana pria maupun wanita. Armada ini tiba tanggal 26 Januari 1788, tapi segera berpindah ke utara ke Sydney Cove, yang memiliki tanah serta air yang lebih baik. Bagi para pendatang baru ini, New South Wales merupakan tempat yang panas, keras dan buruk, dan ancaman kelaparan menghantui koloni ini selama bertahun-tahun. Untuk berjuang melawan alam dan pemerintah yang penuh tekanan, orang-orang Australia baru ini membentuk sebuah budaya yang kemudian menjadi dasar dari legenda “Aussie battler”. 2 Dalam beberapa dekade kemudian, datanglah para pemukim bebas yang tertarik ke Australia, tapi penemuan emas di 1850-anlah yang secara permanen mengubah koloni ini. Arus imigran yang besar dan beberapa penemuan emas yang besar mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengubah struktur sosial di koloni. Kaum Aborigin terusir paksa dari tanah suku mereka, saat para pendatang merebut tanah untuk pertanian atau pertambangan. Di akhir abad ke 19, banyak orang yang mengagungkan daerah pedalaman atau “the bush” yaitu daerah yang jauh dari kota dan orang-orangnya. Forum besar untuk 'nasionalisme pedalaman' ini adalah majalah Bulletin yang sangat populer. Halamanhalamannya penuh dengan humor dan sentimen terhadap kehidupan sehari-hari dan para penulis yang terkenal adalah legenda pedalaman Henry Lawson dan Banjo Paterson. 2 Australia Abad ke Dua Puluh Australia menjadi negara saat federasi dari koloni-koloni yang terpisah terbentuk pada tanggal 1 Januari 1901. Tentara Australia turut berperang bersama Inggris dalam Perang Boer dan Perang Dunia I. Negara ini terpukul berat oleh masa depresi, saat harga untuk wol dan gandum dua produk utama dalam ekonomi jatuh. Di tahun 1931, hampir sepertiga pencari nafkah menjadi pengangguran, dan kemiskinan pun merajalela. Namun, di tahun 1933, perekonomian Australia mulai pulih. Saat Perang Dunia II pecah, balatentara Australia turut berjuang bersama Inggris di Eropa, namun Amerika Serikat-lah yang membantu melindungi Australia dari serbuan pasukan udara Jepang, dengan mengalahkan mereka di Perang Laut Coral. Perang Dunia II, datanglah arus imigrasi dari Eropa, yang memberikan sumbangsih besar terhadap negara, menghidupkan kembali budaya dan memperluas wawasan pandang Australia. Era pasca perang ini merupakan saat-saat booming di Australia, karena adanya permintaan yang tinggi terhadap bahan baku mentah. Australia mengikuti Amerika Serikat dalam Perang Korea, dan di tahun 1965 mengirimkan pasukan untuk membantu AS di Perang Vietnam, meskipun dukungan terhadap keterlibatan Australia ini tidaklah menyeluruh. Masalah bagi banyak pemuda Australia adalah wajib militer yang diterapkan dalam tahun 1964. 3 Kerusuhan akibat wajib militer ini merupakan salah satu faktor naiknya partai Buruh Australia Labor Party ke jenjang kekuasaan di tahun 1972, di bawah kepemimpinan Gough Whitlam. Pemerintahan Whitlam menarik pasukan Australia dari Vietnam, menghapuskan biaya pendidikan tinggi dan dinas nasional, menerapkan sistem perawatan kesehatan yang gratis dan tersedia untuk umum, serta mendukung hak tanah bagi masyarakat Aborigin. Namun demikian, pemerintahan ini mendapat tentangan dari Senat dan berkembangnya isu salah manajemen. Tanggal 11 November 1975, gubernur jenderal perwakilan kerajaan Inggris di Australia membubarkan parlemen dan membentuk pemerintah sementara yang dipimpin oleh ketua Partai Liberal, Malcolm Fraser. Langkah ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh gubernur jenderal. Koalisi partai Liberal yang konservatif dengan Partai Tanah Air Nasional memenangkan pemilu berikutnya. Pemerintahan partai Buruh baru kembali di tahun 1983, saat mantan pemimpin serikat pekerja, Bob Hawke, berhasil memenangkan partainya. 3 Australia masa kini Setelah menjabat selama 11 tahun di pemerintahan, Partai Liberal Australia yang dipimpin oleh John Howard tidak terpilih lagi di Pemilu 2007. Dari Partai Buruh, Kevin Rudd dilantik sebagai Perdana Menteri Australia yang ke-26 pada tanggal 3 Desember 2007. Australia memiliki sistem pemerintahan parlemen dua tingkat, berdasarkan sistem Westminster. Terdapat tiga tingkat pemerintahan federal, negara bagian dan lokal. Parlemen federal terdiri dari Dewan Perwakilan House of Representatives dan Senat. Partai yang menduduki jumlah kursi terbanyak di Dewan Perwakilan akan membentuk pemerintahan. Di paro terakhir abad 20, satu bagian dari budaya dan sejarah Australia yang kurang dikenal mulai muncul dan mendapatkan pengakuan yang lebih luas, khususnya melalui seni, sastra dan film; dan sebagai akibatnya, ikon “ Australian battler‟ menjadi semakin kurang relevan. Para imigran membawa kisah, budaya dan mitos-mitos mereka sendiri, untuk berbaur dengan kalangan kolonial Australia. Juga ada pengakuan yang sudah lama ditunggu, yaitu Aborigin Australia merupakan fundamental dari definisi sejati budaya nasional masa kini. 4 “Impian Besar Australia‟ yaitu memiliki rumah, yang dimulai di masa keemasan di tahun 1950-an, terus berlanjut dan menghasilkan suburbanisasi besar-besaran di kota-kota Australia, khususnya di Sydney dan Melbourne. Arsitektur Australia masa kini sebenarnya tidak memiliki gaya yang khas, dan tren dari luar negeri seringkali mendominasi proyekproyek pembangunan besar. Dalam banyak hal, bangunan “modern‟ yang paling menarik sebenarnya merupakan daur ulang bangunan bergaya Victoria atau dari era lainnya. Meskipun demikian tetap ada pengecualian, dan yang terkenal antara lain Convention Centre di Darling Harbour Sydney, Melbourne Museum, serta Cultural Centre di UluruKata Tjuta National Park di bagian tengah Australia, yang didesain sesuai konsultasi dengan dengan pemilik tradisional cagar alam tersebut. Kompleks Federation Square Melbourne, dengan bentuk geometriknya yang tajam, mencerminkan arsitektur modern yang penuh tantangan, tepat di jantung kota. Sehatnya perekonomian saat ini terbukti dari dolar Australia yang relatif tinggi, peningkatan perdagangan dengan Cina dan beberapa keuntungan yang tinggi dan mencetak rekor pada bisnis-bisnis setempat. Semua ini dibarengi dengan inflasi dan angka pengangguran yang rendah. Namun, di sisi negatifnya adalah meningkatnya defisit perdagangan negara sampai $20 miliar, hutang rumah tangga rata-rata yang melonjak tinggi dan harga perumahan di pusat urban yang semakin tak terjangkau. 4 Kebudayaan dan Multibudaya Meskipun penduduk Australia gemar olahraga, mereka juga diam-diam “menjalin cinta” dengan kesenian. Mulai dari film, sastra dan musik sampai teater, tari dan seni visual, berbagai kota di Australia semua memiliki citarasa budaya yang sehat. Agar Anda dapat mencicipi apa yang ditawarkan di seluruh pelosok negeri, bagian berikut ini menyoroti seni visual, memberi info mengenai galeri dan museum yang memamerkan karya seni Australia di masing-masing ibukota negara bagian. Koleksi permanen di tempat-tempat ini bebas biaya selain Migration Museum Adelaide. Tentu saja, bukanlah budaya Australia apabila tanpa dimensi multibudaya yang dimilikinya. Silahkan membaca lebih lanjut untuk mengetahui seberapa banyak ragam budaya negeri ini. 5 Australia senantiasa mendapatkan manfaat dari dimensi multibudayanya – sebagai salah satu negara paling beragam di dunia – dengan menikmati kekayaan gagasan, pikiran, citarasa serta gaya hidup. Sensus terakhir melaporkan bahwa 23% dari populasi lahir di negeri asing, dan lebih dari 40% penduduk Australia berasal dari budaya campuran. Setiap empat menit delapan detik, Australia mendapatkan seorang imigran internasional baru. Banyak orang Australia yang lahir di negeri asing datang dari Italia dan Yunani setelah Perang Dunia II, tapi imigran yang lebih baru umumnya datang dari Selandia Baru dan Inggris, serta dari China, Vietnam, Afrika dan India, selain berbagai tempat lain. Sekitar 2,2% dari populasi menyatakan diri sebagai Aborigin, dan sebagian besar bermukim di Northern Territory. Penduduk asli Australia lainnya, Torres Strait Islanders, umumnya merupakan orang Melanesia, dan bermukim di utara Queensland serta di kepulauan Torres Strait antara Cape York dan Papua Nugini. B. Pendidikan di Australia Peringkat sistem pendidikan Australia menurut The Programme for International Student Assessment PISA untuk tahun 2006 adalah pada skala dunia 6 untuk Membaca, 8 untuk Sains dan 13 untuk Matematika. Education Index yang diterbitkan bersama dengan badan PBB Human Development Index pada tahun 2008, berdasarkan data dari tahun 2006 tersebut, daftar Australia sebagai 0,993 di antara yang tertinggi di dunia. Ranking Australia berdekatan dengan negara-negara ranking teratas yaitu Denmark, Finlandia dan Selandia Baru. Pendidikan di Australia merupakan tanggung jawab negara bagian dan teritori. Setiap negara bagian atau wilayah pemerintah menyediakan dana dan mengatur sekolah negeri dan swasta dalam area otonominya, pemerintah federal membiayai universitas, namun mereka menetapkan kurikulum mereka sendiri. Secara umum, pendidikan di Australia mengikuti model tiga-lapis yang meliputi a. pendidikan dasar primary schools b. pendidikan menengah secondary schools/high schools c. pendidikan tinggi universities dan atau TAFE Colleges. 1. Tujuan Pendidikan 6 Tujuan umum berbagai sektor pendidikan Australia digariskan dalam undang-undang yang membentuk departemen pendidikan negara bagian, universitas, dan lembagalembaga pendidikan lainnya. Tujuan umum ini biasanya dilengkapi dengan tujuan-tujuan yang lebih oleh badan-badan yang relevan. Tujuan pendidikan ini mengisyaratkan perlunya pengembangan antara pelayanan kebutuhan individu dan kebutuhan masyarakat melalui sistem pendidikan. Pada level sekolah, tekanan adalah pada pengembangan potensi murid sebaik mungkin. Pada tingkat pendidikan tinggi, tekanan yang lebih besar diarahkan pada pencapaian kebutuhan pendidikan untuk kepentingan ekonomi serta masyarakat secara umum. Untuk mencapai tujuan umum ini, berbagai sektor pendidikan tinggi harus mempunyai fokus program yang berbeda-beda. Misalnya, universitas lebih mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan sektor pendidikan teknik dan pendidikan lanjutan lainnya lebih memusatkan perhatian pada pendidikan kejuruan. Pada dasarnya, pemerintah federal Australia tidak campur tangan langsung tentang tujuan pendidikan kecuali hanya melalui tujuan umum yang dinyatakan dalam undangundang, tetapi pemerintah federal menyediakan hampir seluruh dana pendidikan, dan memberikan arah pendidikan. 2. Struktur dan Jenis Pendidikan 1 Pendidikan Dasar primary school Pendidikan prasekolah lebih bervariasi pengadministrasian, pendanaan serta kurikulumnya dibandingkan sektor pendidikan lainnya karena banyak dikelola oleh badan-badan swasta, dan keterlibatan pemerintah juga berbeda-beda terhadap lembaga ini. Pada umumnya, makin dekat umur anak ke batas umur masuk sekolah makin besar pula kemungkinan anak masuk prasekolah Taman Kanak-kanak; kehadiran anak di sekolah dijadwalkan penuh, dan sekolah diselenggarakan dalam lingkungan sekolah dasar atau dalam lingkungan lembaga lain sesuai dengan bantuan yang diterimanya dari pemerintah. Hampir semua anak yang berusia lima tahun masuk pendidikan Tamankanak yang dilaksanakan secara penuh. Bagi anak-anak berusia di bawah lima tahun program prasekolah ini dilaksanakan tidak secara intensif dan sebagian besar diselenggarakan atas dasar sukarela badan-badan swasta. 7 Jenjang pendidikan sebelum sekolah dasar di Indonesia dan Australia Barat samasama dikenal dengan pendidikan prasekolah kindergarten. Pendidikan prasekolah TK di Indonesia kebanyakan merupakan lembaga yang berdiri sendiri dengan gedung yang terpisah dari gedung sekolah dasar. Sedang kindergarten di Australia kebanyakan menyatu dalam satu kompleks dengan Primary School, meski lokasinya agak terpisah sedikit dari sekolah dasar tersebut. Kelulusan Taman Kanak-kanak tidak menjadi persyaratan untuk masuk Sekolah Dasar. Meskipun kindergaten tidak menjadi persyaratan untuk masuk sekolah dasar, namun kebanyakan siswa sekolah dasar di Australia kebanyakan merupakan tamatan taman kanak-kanak. Selain itu, sebelum masuk TK, ada anak-anak di bawah lima tahun dapat dimasukkan ke lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Waktu yang diperlukan untuk menyelesikan pendidikan dasar adalah 6–7 tahun. Pada umumnya siswa memasuki pendidikan dasar pada umur 6 atau 7 tahun. Berbeda dengan di Indonesia dimana siswa diharuskan menempuh ulangan-ulangan dan ulangan umum untuk dapat naik ke kelas berikutnya, siswa di sekolah dasar di Australia tidak mengenal ulangan. Mereka secara otomatis naik ke kelas berikutnya sejalan dengan pergantian tahun. Tahun pertama di sekolah dasar Australia disebut Year 1 dan seterusnya hingga Year 6. Ada Negara Bagian Australia yang menetapkan lama pendidikan dasar adalah 6 tahun New South Wales NSW, Victoria Vic, Tasmania Tas, dan Australian Capital Territory ACT. Tetapi ada juga yang menetapkan lama pendidikan dasarnya adalah 7 tahun South Australia SA, Northern Territory NT, Queensland Qld, dan Western Australia WA Magabook 2000. 2 Pendidikan Menengah secondary schools/high schools Pendidikan menengah atau dikenal sebagai Secondary Education di Australia memerlukan waktu antara 5 sampai 6 tahun. Tahun pertama di pendidikan menengah disebut Year 7 dan seterusnya hingga Year 11. Jenjang pendidikan menengah berakhir pada Year 11. Untuk negara bagian yang menerapkan pendidikan dasarnya selama 7 tahun, maka pendidikan menengahnya memerlukan waktu selama 5 tahun saja yaitu di negara bagian SA, NT, Qld, dan WA. 8 At primary and secondary level government schools educate the majority of students. The major part of their costs is met by the relevant State or Territory government.[1] Private schools, both religious or secular the latter often with specialisations, may charge higher fees. Regardless of whether a school is government or private, it is regulated by the same curriculum standards framework. Most schools, government and private, enforce a uniform or dress code, although there are varying expectations. a. Sekolah negeri government or state school Government or state schools are run by the respective state government. They offer free education; however, many schools ask parents to pay a voluntary contribution fee. They can be divided into two categories open and selective school. The open schools accept all students from their government-defined catchment areas, and teach using the CSF. Many open government schools have selective classes in which well performing students are offered extended and accelerated work. Selective government schools are considered more prestigious than open government schools. They have high entrance requirements and cater to a much larger area. Entrance to selective schools is often highly competitive. Some of the renowned selective government schools are Fort Street High School, Sydney Boys High School, Sydney Girls High School, Girls' High School, Melbourne High School 1st in Victoria, James Ruse Agricultural High School 1st in NSW, North Sydney Boys High School, Golden Grove High School, North Sydney Girls High School, Australian Science and Mathematics School and Perth Modern School. b. Sekolah swasta Private school Private schools can also be divided into two groups. Religious systems of education are operated by the Anglican, Lutheran, Roman Catholic denominations with there also being a number of other church or parachurch based low fee schools. By far the most numerous are Catholic schools, which are run by the respective state or territories Catholic Department of Education, although some more prestigious Catholic schools are independent. The rest are known as Independent schools, which are largely Protestant grammar schools. There are also 9 a few Jewish and Islamic schools and a significant number of independent Montessori schools. Larger independent schools are known for charging higher tuition fees. In particular, the major independent schools in each city such as the APS Schools in Melbourne charge high fees and are therefore able to afford facilities that government Schools and Departmental Catholic Schools cannot. Funding for independent schools often comes under criticism from the Australian Education Union and the Australian Labor Party because, in addition to their fees, these schools also receive funding from the government. It is sometimes assumed, by parents or other observers that attending a private school will guarantee achievement in later life, because of a perceived superiority, real or imagined. Private school fees can vary from under $1,000 per year to $20,000 and upwards, depending on the student's year level and the school's size. Private school uniforms tend to be more expensive than those for public schools, and more strictly enforced. 3 Pendidikan Tinggi universities dan atau TAFE Colleges Setelah tahun ke 11 ini, siswa dapat memilih ke arah mana jenjang pendidikan yang ia ingin tempuh. Jika seorang siswa berminat dalam bidang-bidang ilmu yang aplikatif, maka ia dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi yang khusus disiapkan untuk itu. Lembaga pendidikan ini dikenal sebagai Vocational Education and Training VET atau Colleges for Technical and Further Education TAFE. Lulusan dari TAFE pada umumnya akan menjadi tenaga teknisi. Jika siswa tersebut berminat ke bidang-bidang ilmu yang lebih bersifat teoritis. maka ia akan memasuki perguruan tinggi universitas. Untuk dapat memasuki universitas, seorang siswa Australia harus menempuh Year 12 yang dikenal juga sebagai Matriculation Year. Dalam tahun terakhir dari pendidikan menengah ini, para siswa digembleng dengan intensif agar dapat lulus ujian negara dengan nilai yang memuaskan. Makin tinggi nilai yang diperoleh, makin mudah siswa tersebut memilih 10 perguruan tinggi yang ia sukai. Seperti halnya di berbagai negara, paspor untuk dapat diterima di universitas favorit adalah nilai ujian Matriculation yang setinggi mungkin. Akan tetapi tidak semua yang mempunyai nilai baik dalam Matriculation Year dapat diterima langsung di perguruan tinggi yang diinginkannya. Hal ini disebabkan oleh karena keterbatasan tempat di perguruan tinggi bersangkutan untuk bidang-bidang ilmu tertentu umumnya bidang ilmu yang popular dan “basah”. Bagi siswa yang mengalami kejadian ini, mereka tidak perlu berkecil hati karena dapat memasuki perguruan tinggi dengan menempuh VET atau TAFE terlebih dahulu. Pada umumnya, perguruan tinggi akan menerima lulusan VET atau TAFE yang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Nilai kredit yang telah diperoleh dari VET atau TAFE akan diperhitungkan dalam menentukan jenjang yang akan dimasukinya. Pendidikan tinggi universitas di Australia dapat di bagi menjadi dua jenjang, yakni jenjang sarjana dikenal sebagai undergraduate level dan jenjang pascasarjana dikenal sebagai postgraduate level untuk memperoleh gelar Masters atau PhD. Jenjang sarjana dapat diselesaikan dalam waktu 3 tahun dan memperoleh gelar Bachelor, yakni Bachelor of Arts BA atau Bachelor of Science Bsc tergantung pada bidang ilmu yang ditempuh oleh mahasiswa/i tersebut. Jenjang Sarjana undergraduate level S1 Perguruan Tinggi Jenjang Pascasarjana postgraduate level S2 dan S3 Gambar 1. Jenjang Pendidikan di Perguruan Tinggi Jika mahasiswa/i tersebut berminat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi ke jenjang pascasarjana, maka ia perlu belajar lagi selama 1 satu tahun. Jenjang ini dikenal sebagai Honours Level, dan gelar yang diperolehnya akan menjadi 11 BA Hons atau Bsc Hons sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuninya. Tingkat kelulusan di jenjang Honours ini sangat menentukan bagi kelanjutan pendidikan sang mahasiswa di jenjang pascasarjana. Ada empat tingkat kelulusan pada jenjang Honours, yaitu First Class Honours I ; Upper Second Class Honours II-A ; Lower Second Class Honours II-B ; dan Third Class Honours III. Banyak universitas di Australia menerima mahasiswa/i untuk program S3 Doktor langsung dari jenjang Honours, jika ia mendapatkan Honours peringkat I atau II-A. Tetapi jika mahasiswa/i tersebut mendapat peringkat II-B, ia diharuskan menempuh jenjang S2 Masters terlebih dahulu. Sekarang, universitas di Australia cenderung menganjurkan para mahasiswa/i pascasarjana untuk menempuh jenjang S2 terlebih dahulu sebelum menempuh jenjang S3. Jika kemajuan yang dicapai oleh sang mahasiswa/i tersebut sangat baik pada tahap-tahap akhir di jenjang S2, maka ia diperkenankan untuk mengalihkan programnya ke jenjang S3. Bagi mahasiswa yang mendapat peringkat Honours III, ia tidak diperkenankan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Lama pendidikan untuk jenjang S2 adalah 1 sampai tahun, sedangkan untuk jenjang S3 diperlukan waktu 3 sampai tahun. Pendidikan tingkat S2 dapat dilakukan melalui tiga metoda, yaitu dengan mengikuti perkuliahan saja dikenal sebagai Masters by Coursework yang memerlukan waktu antara 12 - 18 bulan; atau melalui penelitian Masters by Research yang memerlukan waktu antara - tahun; atau kombinasi dari keduanya Masters by Coursework & Research yang memerlukan waktu sekitar 2 tahun. Sering calon mahasiswa/i pasca dari negara lain yang tidak mengenal sistem pendidikan di Australia agak bingung jika ditanya dengan cara apa ia akan menempuh jenjang S2nya. Jika calon mahasiswa/i S2 tersebut di kemudian hari bermaksud untuk mengambil program S3, maka sang calon sangat dianjurkan untuk mengambil program Masters by Research atau Masters by Coursework and Research. Perguruan tinggi di Australia tidak mau menerima mahasiswa program S3 jika orang tersebut memperoleh Masters by Coursework. Dasar pertimbangannya adalah karena semua program S3 di Australia ditempuh melalui penelitian by Research. Sistem ini 12 berbeda dengan sistem pendidikan di Amerika Serikat misalnya, dimana sebagian dari program S3 di Amerika harus mengikuti perkuliahan. Bagi kandidat S3 yang telah menyandang gelar S2 dari luar Australia, biasanya mereka harus memasuki program penyesuaian lamanya berkisar antara 1 – 2 semester. Program tersebut disebut sebagai Qualifying Master Program. Program ini berlaku bagi penyandang S2 baik dari Amerika, Canada, Inggris, dan juga dari Indonesia. Selama program ini, kandidat S3 akan mengambil mata-mata kuliah yang diperlukan untuk program S3 nya, dan yang belum diambil ketika menempuh program Mastersnya. Setelah melewati program ini dengan baik, pada semester tahun berikutnya , kandidat tersebut langsung memasuki program S3 nya. Meskipun dalam sistem Australia, program S3 adalah penelitian tidak ada kuliah, kandidat tersebut harus memberikan seminar tentang kemajuan penelitiannya setiap tahun di hadapan tim senat akademik sekolah/fakultas. Seminar tersebut dihadiri oleh staf maupun mahasiwa pasca sarjana lainnya. Pembimbing supervisor tidak termasuk dalam tim tersebut. Ia hadir untuk mengevaluasi bagaimana mahasiswa/i yang dibimbingnya menjawab semua pertanyaan yang diajukan dalam seminar tersebut. Dari seminar tersebut, kandidat memperoleh masukan apakah metodanya sudah baik, atau perlu diperbaiki, dan saran-saran akademik lainnya. Jika metoda yang ia gunakan ternyata salah sangat jarang terjadi, maka terpaksa kandidat S3 tersebut harus mengulangi penelitiannya. Forum tersebut dapat digunakan oleh sang kandidat untuk meningkatkan kualitas atau memperoleh masukan dari makalah ilmiah yang ditulisnya sebelum dipublikasikan di suatu jurnal ilmiah yang terkait. Australia memiliki sistem pendidikan komprehensif tunggal yang mencakup 17 kualifikasi pendidikan yang dikenal dengan “Australian Qualification Framework”AQF. Sistem AQF ini cukup fleksibel, yaitu menghubungkan semua kualifikasi jenjang pendidikan termasuk sekolah menengah umum, pendidikan pelatihan dan kejuruan, serta universitas. Sistem yang fleksibel ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan siswa sesuai dengan keterampilan/pengetahuan yang ingin diraih dengan memilih jalur yang paling menguntungkan. 4 Program Diklat yang Tersedia 13 Pada umumnya, sebuah Institute mengelola diklat dengan program keahlian yang sangat lengkap dari berbagai bidang pengetahuan dan keterampilan, dari mulai bisnis manajemen, teknologi, pertanian, hospitality and tourism, biomedical, food technology, art and design, optical, sampai kepada keperawatan kesehatan health care, sehingga calon siswa sangat bebas menentukan pilihan program yang akan diambil berdasarkan kesenangan maupun tujuan/rencana pekerjaan yang ingin digelutinya. Meski demikian, memang ada program-program yang sangat diminati oleh masyarakat sehingga pendaftarnya sangat melimpah. Sementara program yang digemari oleh siswa dari Indonesia adalah Accounting, Cookery, dan Hairdressing. Dan pelaksanaan program dari seluruh bidang keahlian sudah menerapkan sertifikasi sesuai dengan kompetensi yang diambil. TAFE yang keberadaannya di Australia lebih dari 80 buah dan dengan total siswa lebih dari 1,7 juta orang memilki tugas yang sangat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia yang terampil dan profesional, oleh karena itu pengelolaannya khusus untuk program-program prektek dan kejuruan didesain bersama-sama dengan industri. TAFE sangat komit dengan kualitas, dan untuk mewujutkan hal tersebut TAFE bekerja sama dengan asosiasi standar nasional yang dirancang untuk meyakinkan/menstandardisasi kualitas dari pendidikan dan pelatihan vokasional The Australian Quality Training Framework AQTF. Di samping program-program vokational umumnya juga menyiapkan/menawarkan program kursus bahasa Inggris, seperti di Box Hill Institute tersedia ELICOS, khususnya bagi overseas students siswa dari mancanegara. Calon siswa harus 1 Memiliki kemampuan bahasa Inggris yang memadai TOEFL = 500, atau IELTS = 2 Dilihat dari kemampuan akademik calon siswa tersebut academic record. Akan tetapi, bagi yang belum bisa mencapai syarat tersebut, terutama untuk kemampuan berbahasa setempat dapat langsung belajar bahasa Inggris di sana yang memang sudah disiapkan bagi overseas students. D. Manajemen Pendidikan 1. Otorita Berdasarkan Konstitusi Australia, pendidikan adalah tanggung jawab negara bagian, di setiap negara bagian, seorang Menteri Pendidikan dengan sebuah departemen pendidikan 14 melaksanakan pendidikan dasar dan menengah, dan adakalanya juga pendidikan prasekolah pada daerah itu. Departemen pendidikan merekrut dan mengangkat guru-guru, dan hampir semua staf/karyawan, menyediakan gedung-gedung, peralatan serta perlengkapan lainnya, dan menyediakan anggaran bagi sekolah-sekolah pemerintah. Pada sektor pendidikan dasar dan TAFE, tugas departemen pendidikan berbeda-beda antara negara-negara bagian. Pada beberapa negara bagian, departemen pendidikan merupakan penyelenggara utama dan koordinator pendidikan dasar, sementara pada negara bagian lain tugas itu bukan menjadi tugas utama. Dalam penyelenggaraan TAFE, pola umumnya ialah ke arah pengadministrasian yang terpisah dari pendidikan dasar. Pada beberapa negara bagian, dibentuk badan koordinasi untuk memberikan saran kepada menteri pendidikan tentang prioritas-prioritas dalam sektor pendidikan. Di samping bantuan dana umum yang diberikan kepada negara bagian, Commonwealth semenjak awal tahun 1970-an, telah pula menyediakan dana untuk tujuantujuan pendidikan khusus melalui Komisi Sekolah Commonwealth Commonwealth Schools Commission, disingkat CSC dan melalui Komisi Pendidikan Tinggi Commonwealth Commonwealth Tertiary Education Commission, disingkat CTEQ. Tanggung jawab politik di tingkat Commonwealth dijalankan oleh Menteri Pendidikan yang harus akuntabel kepada Parlemen Commonwealth. Menteri Pendidikan Commonwealth sering melakukan pertemuan dengan Menteri-menteri Pendidikan negara bagian melalui keanggotaan Dewan Pendidikan Australia atau the Australien Education Council AEC. Dewan ini merupakan forum nasional yang akan membicarakan masalahmasalah prioritas dan kebijakan pendidikan. Sekolah-sekolah yang statusnya bukan negeri merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem pendidikan Australia, dan sekolah-sekolah swasta ini menampung 24% dari seluruh siswa dalam tahun 1982, jumlah yang terus meningkat semenjak awal 1970-an. Hampir semua sekolah swasta berkaitan erat dengan dewan-dewan gereja, di antaranya, sekolah-sekolah Katolik Roma memiliki jumlah sekolar yang paling banyak, menampung hampir 80% siswa-siswa swasta. Selain dari keharusan untuk mengikuti standar pendidikan minimal yang telah ditentukan untuk keperluan registrasi, sekolah-sekolah swasta pada umumnya bebas dari pengawasan pemerintah. 15 Universitas dan institusi CAE adalah lembaga-lembaga otonomi yang didirikan berdasarkan undang-undang. Pendanaan bagi lembaga ini sepenuhnya menjadi beban Commonwealth dan dikelola melalui CTEC Commonwealth Tertiary Education Council. Tetapi setiap negara bagian membentuk badan kkoordinasi untuk merencanakan dan mengkaji pendidikan tinggi mengonsultasikannya dengan CTEC. 2. Pendanaan Fungsi pemerintah dalam pengadaan pendidikan tercermin pada sumber dan sistem pendanaan. Misalnya, dari pengeluaran sebesar A$7,700 juta untuk biaya pendidikan dalam tahun 1980- 81, sekitar 94% bersumber dari pemerintah, baik dari Commonwealth atau negara bagian. Sungguhpun pendidikan secara konstitusional menjadi tangguang jawab pemerintah bagian, tetapi pada prakteknya pendanaan pendidikan itu merupakan tangguang jawaban; bersifat amalgam, yaitu gabungan dari berbagai sumber dana. Negara bagian punya tanggung jawab utama membiayai pendidikan prasekolah, sekolah dasar dan menengah negeri, dan TAFE, serta menyediakan bantuan bagi sekolah-sekolah swasta termasuk prasekolah pra Taman Kanak-kanak. Pada tahun 1980-1981, dari pengeluaran pemerintah untuk pendidikan, pemerintah negara bagian menyediakan 61% dari anggarannya sendiri, dan selebihnya berasal dari pemerintah Commonwealth. Pada tahun itu pengeluaran pemerintah untuk pendidikan mencapai 15,2% dari keseluruhan belanja pemerintah. Pada tahun-tahun berikutnya, persentase ini berangsur-angsur menurun. Dalam tahun 1990, pengeluaran untuk pendidikan menjadi 14,8% dari total pengeluaran negara, yaitu 13,5% dalam tahun 1995. Dari GNP, pada tahun 1990 Australia mengalokasikan 5,3% dalam tahun 1995. Sedangkan pendanaan pemerintah atas sekolah-sekolah yang bukan negeri swasta masih merupakan isu pendidikan Australia yang diperdebatkan. Mahasiswa purnawaktu tingkat Sarjana Muda Strata-1 berhak mendapat bantuan biaya hidup. Dalam tahun 1983, bantuan maksimal per tahun bervariasi antara A$ 2,000 bagi yang tinggal bersama orang tuanya, dan A$3,100 bagi yang keuangannya tergantung pada kiriman orang tua; tambahan bantuan juga dapat dibayarkan kepada tanggungan. Mahasiswa pascasarjana purnawaktu berhak mendapatkan bantuan award yang sifatnya 16 kompetitif yang jumlahnya A$ 900 per tahun ditambah bantuan untuk tanggungan. Bantuan ini mencapai 30% dari mahasiswa pascasarjana yang berhak menerima. Bantuan keuangan bagi siswa pendidikan menengah yang purna waktu diberikan kepada siswa yang berusia di bawah 19 tahun dengan harapan agar mereka mampu menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya. Besar bantuan maksimal per tahun adalah A$1000, dan siswa dari keluarga berekonomi lemah mendapat bantuan ini. Dalam tahun 1993 rantuan maksimal adalah A$4000 per tahun bagi mahasiswa yang biaya pendidikannya tergantung pada orang tua, dan A$6000 bagi mahasiswa mandiri. Mulai tahun 1989 mahasiswa perguruan tinggi di Auatralia diharuskan membayar bagian dari uang kuliahnya. Pada tahun 1993 besarnya uang kuliah tersebut adalah A$2,300 per tahun yang berarti 20% dari pengeluaran pemerintah untuk setiap mahasiswa per tahun. Pembayaran uang kuliah ini dapat dilakukan dengan dua cara Pertama, mahasiswa dapat membayarnya sekaligus pada waktu pendaftaran dengan memperoleh sedikit diskon atau membayarnya melalui pajak penghasilan setelah meninggalkan kampus. Dalam hal pilihan kedua ini, pembayaran pertama dimulai apabila penghasilan yang bersangkutan telah mencapai A$27,000 per tahun, jumlah rata-rata penghasilan masyarakat saat itu. 3. Personalia Dalam tahun 1981, 92,000 orang guru purna waktu bertugas pada sekolah-sekolah pendidikan dasar 86,000 orang di sekolah menengah yang menjadikan rasio murid-guru 20,3 pada pendidikan dasar dan 12,9 pada pendidikan menengah. Pada seluruh sistem sekolah, rasio murid-guru tahun 1981 adalah 16,8, suatu kemajuan yang luar biasa dibandingkan dengan rasio pada tahun 1970 yaitu 23,2. Jumlah staf profesional serta staf pembantu lainnya juga naik. Dalam tahun 1990, jumlah guru pendidikan dasar naik menjadi 99,000 orang, dan guru sekolah menengah naik menjadi 103,000 orang. Dari tahun 1955 sampai 1977, pengangkatan guru-guru meningkat dengan cepat, namun demikian kekurangan guru tetap saja terjadi. Tetapi semenjak 1977, permintaan tambahan guru menurun karena peningkatan belanja pendidikan sangat lamban, jumlah mahasiswa stabil, dan resesi ekonomi berakibat kurangnya jumlah guru yang berhenti. Sebagai salah satu usaha untuk mengatasi menurunnya pengangkatan guru, pihak 17 pendidikan tinggi mengurangi penerimaan mahasiswa yang masuk ke lembaga pendidikan guru. Kebijakan ini mengundang kritikan karena dasar pertimbangan yang dipakai dalam proyeksi meletakkan terlalu rendah underestimate kebutuhan atas tambahan guru di masa yang akan datang, khususnya apabila pertumbuhan ekonomi membaik kembali. Pada tingkat pendidikan tinggi, pertambahan staf pengajar terjadi pada TAFE. Hampir semua guru prasekolah dan pendidikan dasar serta kebanyakan guru-guru sekolah menengah dididik pada CAE; sejumlah guru-guru sekolah menengah, dan beberapa orang guru pendidikan dasar mendapat pendidikan di universitas. Sebagian guru-guru swasta mendapat pendidikan pada sekolah-sekolah pendidikan guru yang dikelola oleh badanbadan keagamaan. Lamanya pendidikan bagi guru-guru prasekolah dan pendidikan dasar biasanya empat tahun. Semua sistem sekolah memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mendapatkan pendidikan dalam jabatan inservice education, termasuk peningkatan kualifikasi atau ijazah dengan menyelesaikan kuliah-kuliah yang disetujui terlebih dahulu. 4. Kurikulum dan Metodologi Pengajaran Suatu kecenderungan pada semua sistem sekolah negeri semenjak awal 1970-an adalah pendelegasian tanggung jawab kurikulum kepada sekolah-sekolah. Tetapi kecepatannya sangat bervariasi. Pada beberapa negara bagian, pedoman kurikulum dibuat terpusat tetapi sekolah-sekolah dapat mengadaptasikannya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan lokal. Pada negara bagian yang lain, pejabat-pejabat yang relevan di pusat menyusun tujuan umum dan sekolah menjabarkannya ke dalam bentuk kurikulum yang rinci tetapi tetap berada dalam kerangka tujuan umum yang telah ditetapkan. Pengecualian yang agak besar terjadi pada kurikulum sekolah menengah untuk kelas-kelas terakhir; detail kurikulum disusun secara terpusat untuk kepentingan ujian eksternal. Pada kedua territories , the Australian Capital Territory ACT dan the Northern Territory, sekolah relatif memiliki otonomi yang lebih luas dan dapat mengembangkan kurikulumnya atas dasar tujuan umum yang ditentukan di tingkat sekolah. Di pusat, penyusunan pedoman kurikulum serta objektif kurikulum secara umum biasa renjadi tanggung jawab seksi kurikulum dalam departemen pendidikan. Pedoman kurikulum pada dasarnya disusun oleh komisi-komisi kurikulum yang sudah ada untuk setiap bidang. Walaupun sekolah-sekolah swasta memiliki otonomi yang cukup luas dalam 18 hal kurikulum, dalam banyak hal mereka mengikuti kurikulum yang sama yang dipakai di sekolah-sekolah negeri dalam negara bagian atau teritorinya. Pusat Pengembangan Kurikulum Curriculum Development Centre, CDC dibentuk oleh pemerintah Commonwealth dalam tahun 1975 untuk membantu mengkoordinasi dan mendiseminasikannya, serta menyiapkan materi kurikulum. Buku-buku pelajaran dan ujian disiapkan oleh berbagai badan termasuk seksi kurikulum, departemen pendidikan, Dewan Penelitian Pendidikan Australia ACER, Pusat Pengembangan Kurikulum CDC, penerbit buku-buku akademik yang komersial, dan asosiasi guru-guru bidang studi. Tanggung jawab tentang metodologi pengajaran pada prinsipnya terletak pada masingmasing guru dan sekolah. Pada umumnya format pengajaran pada pendidikan dasar ialah seorang guru memegang satu kelas, tetapi ada kecenderungan terjadinya variasi pengelompokan kelas. Sama halnya di sekolah menengah, hampir semua siswa tetap berada dalam kelompok-kelompok umur yang bersamaan, dan mereka diajar oleh guruguru bidang studi, dan ada pala kecenderungan untuk mengelompokkan siswa tidak berdasarkan kesamaan umur horizontal age grouping tetapi beda umur vertical age grouping, diajar oleh tim guru team teaching, dan siswa dikelompokkan dalam formatformat kecil. Masalah kurikulum yang krusial dalam sistem pendidikan Australia tereletak terutama pada isi kurikulum curriculum content, yaitu menentukan isi kurikulum yang cocok untuk masyarakat. Hal ini timbul disebabkan oleh perubahan yang terjadi dalam masyarakat Australia dan komposisi penduduk. Lebih sulit memperoleh kesepakatan tentang isi kurikulum saat ini dibandingkan dengan masa sebelumnya karena masyarakat Australia yang semakin pluralistik dan sekaligus multikultural. Sesudah tahun 1970, semua departemen pendidikan terlibat dalam peninjauan kembali tujuan, struktur, dan kurikulum. Di antara upaya yang dilakukan adalah menentukan dan mengembangkan kurikulum inti. Di sampung itu, pada tingkat pendidikan menengah, banyak sekolah yang menawarkan mata kuliah alternatif di luar mata kuliah yang sudah ada, dengan prioritas pada bidang keahlian kejuruan dan teknologi. Tetapi masih banyak lagi tugas yang harus dilakukan. Curriculum Framework di Australia disusun dalam rangka menyongsong datangnya Abad XXI, dengan semboyan "Educating our Children to succeed in the 21th Century". 19 Prof. Lesley Parker, Chair of the Curriculum Council, menyatakan rasa bangganya, karena "The Curriculum Framework was developed through a unique cosultative process that involved almost teachers, parents, academics, curriculum officers, students and other members of the community". Dengan kata lain, pengembangan kurikulum di Australia telah melibatkan semua stakeholder pendidikan. Ada beberapa hal yang menarik dalam Curriculum Framework a. Pertama, ada 8 kondisi yang melatarbelakangi pengembangan kurikulum di Australia, yaitu 1 cultural diversity, 2 changes in the family structure, 3 rapid pace of technologival change, 4 global environmental issues, 5 changing nature of social conditions, 6 change in the workplace, 7 inter-dependence in the global economy, 8 uncertain standards of living. b. Kedua, ada lima karakteristik nilai values yang akan dibangun melalui kurikulum tersebut, yaitu 1 pursuit of knowledge and commitment to achievement of potential, 2 self acceptance and respect of self, 3 respect and concern for others and their rights, 4 social and civic responsibility, dan 5 environmental responsibility. c. Apakah kurikulum di Australia telah menganut konsep kurikulum yang berbasis kompetensi? Curriculum Framework tidak mengggunakan istilah "berbasis kompetensi" atau "competency-based", namun menggunakan istilah "student outcomes statement" atau dikenal dengan "overarching statement learning outcomes", yang rumusannya pada hakikatnya sama dengan rumusan kompetensi. Ada 13 tiga belas student outcomes statement yang akan dicapai melalui delapan mata pelajaran secara sinergis dengan menggunakan konsep "links across the curriculum", yaitu a Students use language to understand, develop and communicate ideas and information and to interact with others b Students select, integrate and apply numerical and spatial concepts and techniques c Students recognize when and what information is needed, locate and obtain it form a range of sources and evaluate, use and share it with others d Students select, use and adapt technologies e Students describe and reason about patterns, structures and relationship in order to understand, interpret, justify and make patterns 20 f Students visualize consequences, think laterally, recognize opportunity and potential and are prepared to test options g Students understand and appreciate the physical, biological and technological world and have the knowledge and skills and values to make decision in relation to it h Students understand their cultural, geographic and historical context and have the knowledge, skills and values necessary for active participation in life in Australia i Students interact with other people and cultures other than their own and are equipped to contribute to the global community j Student participates in creative activity of their own and understands and engages with the artistic, cultural and intellectual work of others k Students value and implement practices that promote personal growth and well being l Students are self-motivated and confident in their approach to learning and are able to work individually and collaboratively m Students recognize that everyone has the right to feel valued and be safe, and, in this regard, understand their rights and obligations and behave responsible. 5. Ujian, Kenaikan Kelas, dan Sertifikasi Selama bertahun-tahun sistem pendidikan Australia menggunakan sistem penilaian eksternal yang ekstensif untuk menentukan kualifikasi siswa dan pemberian sertifikat atau diploma. Sesudah Perang Dunia II hampir semua ujian eksternal ini dihapuskan, dan pada pendidikan dasar dan menengah, yang paling banyak dilakukan ialah kenaikan kelas siswa atas dasar usia. Hampir pada semua sistem, sekolah punya tanggung jawab melakukan ujian untuk setiap level setiap tahun kecuali pada tingkat akhir pendidikan menengah di saat ujian eksternal dilaksanakan. Pada hampir seluruh sistem sekolah, sertifikat pertama yang diterima siswa adalah pada akhir tahun pendidikan ke-10 berdasarkan penilaian internal sekolah. Pemberian sertifikat yang lebih tinggi diberikan pada tahun pendidikan ke-12, pada umumnya berdasarkan ujian eksternal. Pada ACT dan negara bagian Queensland, ujian internal sekolah yang sudah terakreditasi adalah sebagai pengganti ujian eksternal pada tahun pendidikan ke-12. 21 Untuk masuk ke universitas dan CAE pada umumnya diperlukan kualitas performansi tertentu pada tahun pendidikan ke-12, walaupun kebanyakan institusi memberikan kriteria tersendiri bagi orang-orang dewasa yang-kebetulan tidak memenuhi persyaratan formal. Masuk ke TAFE dimungkinkan setelah menamatkan pendidikan 10 tahun dengan hasil yang memuaskan. Masalah yang terdapat dalam sistem ujian dan kenaikan kelas antara lain adalah mendapatkan keseimbangan antara ujian internal sekolah dan kesulitan belajar-mengajar yang mungkin muncul dalam kenaikan kelas otomatis berdasarkan usia. 6. Penelitian Pendidikan Penelitian pendidikan berkembang cukup pesat antara tahun 1960 dan 1980 karena berbagai faktor. Pertama, jumlah lembaga pendidikan tinggi dan staf akademiknya meningkat cukup besar, terutama pada bidang pendidikan guru. Sebagai contoh, pada tahun 1960, jumlah staf akademik purna waktu di universitas hanya 70 orang, tetapi pada tahun 1980 jumlah itu meningkat 10 kali lipat. Kedua, terbentuknya asosiasi peneliti profesional, dan Asosiasi Penelitian Pendidikan Australia Australian Association for Research in Education, AARE pada tahun 1970 yang memberikan stimulasi atas kegiatan penelitian. Ketiga, terus meningkatnya bantuan dana dari pemerintah untuk penelitian. Oleh karena hampir semua penelitian pendidikan dilakukan oleh staf akademik dan mahasiswa pascasarjana pendidikan tinggi, maka banyak kegiatan penelitian itu mengikuti cara dan interes pribadi peneliti, dan oleh karena itu sulit untuk dikategorisasikan. Badan penelitian dan Pengembangan Pendidikan Education Research and Development Committee, ERDC berusaha mengkoordinasikan penelitian dengan pengidentifikasian bidang prioritas yang akan didukung dananya oleh pemerintah. Proyek-proyek penelitian yang mendapat naungan ERDC adalah induksi bagi guru-guru, multikulturalisme, pendidikan bagi siswa-siswi cacat fisik, penilaian atau ujian berbasis sekolah, kelas dan sekolah di arena terbuka, antar pendidikan transisi. 22 DAFTAR PUSTAKA Ensiklopedia of Wikipedia Dirjen PT Depdiknas, Panduan Studi Pascasarjana di Australia dan Selandia Baru, tp, 2001. Australian Education Center, Informasi Lengkap Belajar di Australia, tp, tth; Tim Australia-Indonesia Partnership, Australia-Indonesia Basic Education Program, tp, 2007. Anonim, Guide to Study and Living in Australia, tp, tth. protected]/Previousproducts/ endocument&tabname=Summary&prodno= Sabtu, 8 Mei 2011 23 diakes padaBicaratentang studi di Australia, ada beberapa hal yang harus kalian ketahui tentang sistem pendidikan di Australia. Ada berbagai macam pendidikan Australia yang dapat ditempuh baik oleh pelajar domestik maupun pelajar internasionalnya. Sistem pendidikan di Australia mewajibkan warga negaranya atau pemegang Permanent Resident untuk belajar selama 11 tahun, mulai dari usia 6 (enam) tahun hingga
Sekitar25% dari para siswa belajar di sekolah-sekolah yang bukan umum (milik berbagai golongan agama).9 Struktur sistem pendidikan formal Australia yaitu: a) Pendidikan Prasekolah Pendidikan prasekolah lebih bervariasi pengadministrasian, pendanaan serta kurikulumnya dibandingakan dengan sektor pendidikan lainnya karena ia banyak dikelola oleh badan-badan swasta, dan keterlibatan pemerintah juga berbeda-beda terhadap lembaga ini.