Suatukolam memiliki volume 36 m3 yang diisi dengan air menggunakan selang. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisinya hingga penuh adalah 5 jam. Maka berapa liter/detik debit air yang keluar dari selang tersebut? Jawaban. Diketahui : Volume (v) = 36 m3 = 36.000 dm3= 36.000 liter Waktu (t) = 3 jam = 5 x 3600 = 18.000 detik Ditanya : Debit (Q)
Ukuran selang air bermacam-macam, ada banyak kegiatan sehari-hari yang memerlukan keberadaan selang di dalamnya. Sebut saja berkebun, mencuci mobil, atau sekedar untuk mengalirkan air ke akuarium maupun mesin cuci. Untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal, maka harus sesuai antara fungsi dan juga ukuran selang segi ukuran, selang air tersedia mulai dari ukuran ½ inchi hingga 8 inchi. Setiap ukuran tersebut difungsikan dengan tujuan yang berbeda serta disesuaikan dengan diameter kran sebagai tempat pemasangannya. Semakin besar ukuran selang air, tentu akan menghasilkan debit air yang lebih besar pula. Dari situ dapat kita klasifikasikan selang air dari ukuran agar dapat menyesuaikan dengan Selang TamanKrisbow Selang Taman 1/2inci X 1mtrUntuk kegiatan Anda berkebun atau menyiram tanaman, tentu tidak memerlukan debit air terlalu besar. Oleh sebab itu, Anda dapat mempergunakan selang dengan ukuran yang tidak terlalu besar, bisa ¾ atau 1 inchi. Jangan lupa juga menyesuaikan dengan diameter kran yang ukuran selang air, Anda juga harus memperhitungkan luas kebun atau taman yang ada. Hal ini bertujuan untuk menentukan panjang selang yang Anda butuhkan. Tentu saja agar lebih memudahkan Anda dalam kegiatan berkebun dan menyiram Selang Pembungkus Kabel, Pengairan Taman dan KerajinanYardsmith Selang Taman Flat Soaker 15 MtrBiasanya, selang yang digunakan untuk pembungkus kabel atau kerajinan tangan tetapi juga tetap bisa untuk aktivitas pengairan ini terbuat dari material karet atau PVC. Umumnya selang ini terdiri dari ukuran ⅝ inchi hingga 1 inchi dan bagian luar selang biasanya berwarna. Untuk ragam ketebalan dan elastisitasnya, Anda dapat memilih sesuai dengan Selang Spiral Untuk PembuanganKrisbow Selang Udara Spiral Kompresor 1/8inci X 3mtr Hs-B4-1Selang air spiral digunakan khusus bagi pembuangan air. Biasanya terbuat dari kombinasi bahan PVC yang lunak juga keras. Selang jenis ini memiliki warna fisik semi transparan agar Anda lebih mudah melihat pergerakan air. Meski bagian luar berbentuk spiral, pada dinding bagian dalam selang merupakan permukaan yang mulus sehingga air dapat mengalir dengan lancar. Ukuran selang air spiral yang beredar di pasaran mulai dari 1 inchi hingga 8 Selang Saluran Air AkuariumBoyu Selang Penyedot Air Akuarium By-28Bagi Anda yang suka dengan Aqua scape ataupun akuarium biasa, tentu membutuhkan selang untuk sirkulasi airnya. Pada umumnya ukuran selang air yang digunakan yaitu 5/16 inchi. Dari segi material, selang untuk akuarium biasanya berbahan dasar karet. Selain lebih elastis juga lebih awet karena tidak mudah terjadi Perawatan Selang Air Agar Awet dan Tahan LamaSelang air merupakan kebutuhan tersier yang hampir selalu ada di setiap rumah. Meski begitu untuk frekuensi pembelian tentu dalam jangka waktu yang terbilang panjang. Oleh sebab itu agar awet dan tahan lama, Anda harus mengetahui cara yang tepat dalam merawat dan menyimpan Gulung dengan BenarKrisbow Selang Taman Anti Torsion 5/8 Inci X 20 MtrUsai dipergunakan, tentu Anda akan menggulung selang air. Pastikan pada saat proses penggulungan tidak ada selang yang melintir karena dapat menyebabkan keretakan dan berakhir pada kebocoran. Hal ini biasa terjadi pada selang taman. Sebagai solusinya Anda dapat membeli selang taman yang sudah sekaligus dengan alat untuk memilih selang dengan bahan karet karena lebih elastis dan minim resiko retakan ketika proses penggulungan. Untuk memperoleh selang dengan berbagai jenis bahan dan ukuran, Anda dapat membelinya di Di sana tersedia berbagai jenis selang beserta asesorisnya dengan harga bersahabat dan kualitas tanpa Simpan di Tempat yang TepatKrisbow Selang Taman Anti Torsion 1/2 Inci X 20 MtrUsai digulung dengan rapi, pastikan Anda menyimpan selang dengan cara dan di tempat yang tepat. Simpan di tempat penyimpanan yang suhunya normal. Sebab pada kondisi suhu rendah, ukuran selang air dapat menciut pada beberapa jenis bahan selang juga untuk tidak menumpuk barang-barang diatas selang. Hal ini dapat menjadi penyebab selang air Bersihkan Selang Secara BerkalaKrisbow Selang Air Dengan Alat Penggulung 1/2inci X 30m – BiruSeringkali Anda lupa mengeringkan selang usai digunakan. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya lumut di sepanjang dinding selang bagian dalam. Untuk menghindari hal tersebut, maka Anda harus membersihkan secara berkala dengan cara mengeringkan di bawah sinar matahari usai digunakan, memasukkan potongan spons atau kerikil lalu aliri air bertekanan tinggi dan bisa juga dengan bantuan potongan bambu untuk menggosok lumut di bagian dalam memahami ukuran selang air yang ada di pasaran, kini Anda tentu dapat memilih selang air dengan tepat sesuai fungsi juga kebutuhan. Jangan lupa untuk mencoba tips yang kami berikan dalam merawat dan menyimpan selang, agar selang air Anda awet dan juga tahan Sharon Suryaatmadja Untukmengetahui faktor konsumsi bahan bakar dan tingkat emisi kendaraan pengukuran akurat massa gas buang laju aliran diperlukan. Untuk menentukan Laju aliran massa Gas buang sebuah mesin, faktor-faktor tertentu diperlukan seperti suhu gas buang, kecepatan roda gila, efisiensi volumetrik dan ukuran mesin.
Toko Citra Bangunan Depok menjual selang klik di Cara Menunggangi Nasihat Pengukuran Beda Tinggi Dengan Memperalat Selang Plastik Memahami prosedur pengukuran selisih tinggi tanah 2. Pengukuran beda tinggi dengan wejangan plastik sebetulnya begitu juga pengukuran beda tinggi dengan water pass tangan, hanya saja wejangan plastik yang dipergunakan harus menyempurnakan bebrapa syarat antara bukan Sengkang sejauh plastic sama Tidak bocor Tidak berkelebek Tidak ada gelembung gegana Kegunan “dilarang untuk meng-copy artikel ini sembarangan karena artikel ini dibuat oleh tim bantu cantumkan sumber jikalau dia ingin meng-copy data kami” pengukuran beda tinggi dengan selang plastik seperti mana kegunaan plong pengukuran beda tinggi dengan radas water pass tangan yaitu puas hasil pengukuran diperlukan lakukan perencanaan pekerjaan tanah yang antara lain menentukan kedataran pondasi bangunan, galian dan timbunan dan sebagainya. Pengukuran selisih janjang berkeliling / tertutup merupakan pengukuran beda tangga dimana titik awal pengukuran juga adalah titik penutup pengukuran. Dengan diameter cedera tinggi/ cedera tinggi antara titik awal dengan titik penutup haruslah sama dengan kosong. Tetapi umumnya tidak demikian , maka harus ada korelasinya kegunaan pada pengukuran tikai tingkatan dengan perangkat. water pass tangan. Faedah dari pengukuaran beda panjang, antara lain Merancang jalan raya, jalan baja, dan saluran saluran yang mempunyai garis gradien paling sesuai dengan topografi yang ada, Merencanakan proyek proyek bangunan menurut evaluasi terencana. Menghitung volume jalan hidup tanah. Mengusut ciri ciri aliran di suatu wilayah Mengembangkan peta peta yang menunjukkan bagan tanah secara umum. Alat PERCOBAAN Selang plastic yang telah diisi air 2. Meteran 3. Patok/ Jalon minimal 2 buah 4. tanah yang akan diukur ketinggiannya. Persiapan KERJA Siapkan alat dan mangsa nan diperlukan 2. Tentukan noktah awal untuk memulai pengukuran. 3. Pasanglah patok di tempat tutul awal dan titik berikutnya yang akan diukur tikai tingginya. 4. Siapkan Ukur mahamulia tanah dari patok satu ke patok lainnya memperalat selang plastik 5. Tandai pada kedua patok tersebut yang mutakadim diukur dengan menggunakan wejangan plastik. Ukurlah ketinggian patok yang telah ditandai smpai sreg satah tanah lega tiap titik. Ukurlah jarak antara tunggak satu ke tonggak lainnya. Lanjutkan pengukuran ke titik lebih lanjut “dilarang bakal meng-copy artikel ini sembarangan karena artikel ini dibuat oleh cak regu tolong cantumkan sumber jika beliau mau meng-copy data kami” sebatas juga ke titik awal menginjak pengukuran minimal 8 tutul. Catatlah semua data hasil pengamatan seumpama laporan Buatlah laporan teoretis sesuai dengan pedoman yang mutakadim diberikan, dan dikumpulkan minimum lambat satu minggu sehabis percobaan/ pengukuran dilakukan. Cedera janjang sebelum koreksi = jenjang selang air muka tinggi petuah air belakang. 2. Jumlah kesalahan = jumlah dari seluruh beda tinggi sebelum koreksi 3. Koreksi tiap bintik = Jumlah kesalahan dibagi banyaknya titik. 4. Beda tataran setelah koreksi = koreksi tiap titik + beda tataran sebelum koreksi. Anda dapat mendapatkan semua target yang diperlukan di atas di toko kami Grosir / request alat teknik dan bangunan yang sepan rumit WHATSAPP only ya 0857-1003-2801 atau Kita menyediakan admin tunggal, silahkan chat wa di nomor tersebut. Jam aktif nya di jam 7 pagi – magrib setiap senin-sabtu. Toko kami BUKA SETIAP Periode berpokok jam – WIB hari pekan juga buka tidak ada libur dan untuk kebutuhan lainnya. ia bisa mengunjungi Tokopedia kami di dasar ini atau lakukan melihat katalog produk kami yang tak Engkau dapat tatap pada website kami di individual pemesanan bahan konstruksi yang samudra, sebagai halnya triplek, tangki air, seng, pipa, dll. bisa hubungi nomer 0851 0000 2579 atau 0851 004 39 630 ataupun 7888 1702 istimewa telfon “mohon tidak meng copy artikel ini sembarangan karena kata sandang ini dibuat oleh tim mohon sertakan sumber bila anda memang ingin meng copy data kami” Selamat Membeli-beli, Kami Tunggu Kedatangan dan Pesan
Tabungini dihubungkan satu sama yang lain dengan selang karet. Kedua tabung diisi air hingga penuh dimana masing-masing memiliki sumbatnya, bila dibuka maka air akan berjalan dan lama-lama tenang sampai membentuk garis mendatar diantara keduanya.Syarat utamanya tidak boleh adanya gelembung udara di dalam selang.
kali ini akan membahas tentang debit air, yaitu meliputi rumus debbit air, contoh soal dan juga pengukuran dengan alat pengapung seperti misalnya bola tenis, untuk lebih jelasnya simak penjabaran dibawah ini Pengertian Debit Debit yaitu jumlah zat cair yang melewati jarak penampang pada setiap satuan waktu. Debit air merupakan ukuran banyaknya volume air yang mampu lewat pada suatu tempat atau yang mampu di tampung dalam suatu tempat setiap satu satuan waktu. Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir pada satuan volume per waktu. Debit air adalah komponen yang penting dalam pengelolaan suatu DAS. Debit air mempunyai satuan volume per waktu atau liter/detik, ml/detik, m³/detik, liter/jam, m³/jam, dan lain lain Rumus debit Q = V/t t = V/Q v = Q x t Keterangan Rumus Q adalah debit air V adalah Volume t adalah waktu Contoh Soal Debit Air Contoh Soal 1. Pipa air mengeluarkan air dengan volume 15 liter tiap menitnya. berapakah debit air yang keluar dari pipa dengan satuan liter per detik? Diketahui v = 15 liter t = 1 menit = 60 detik Ditanyakan Debit air Q = ? Jawab Debit = volume aliran/waktu aliran = 15/60 = 0,25 liter/detik Maka debit air yang keluar pada pipa air yaitu 0,25 liter/detik. Contoh Soal 2. Sebuah ember dipakai guna menampung air yang keluar dari kran dan memiliki kecepatan 0,5 liter/detik. Jika ember tersebut mampu menampung air 10 liter. Berapakah waktu yang diperlukan untuk memenuhi ember? Pembahasan. Diketahui Q = 0,5 liter/detik V = 10 liter Ditanyakan Waktu = ? Jawab Waktu = volume aliran/debit air = 10/0,5 = 20 detik Maka waktu yang diperlukan untuk memenuhi ember adalah 20 detik Contoh Soal 3 Sebuah kolam renang diisi dengan air dengan volume 54 m³. Waktu yang diperlukan mengisi kolam dengan memakai selang yaitu 3 jam. Hitunglah liter/detik debit air yang keluar dari selang? Pembahasan. Diketahui V = 54 m³ = liter t = 3 jam = 3 x = detik Ditanyakan Debit air = ? Jawab Debit = volume aliran/waktu aliran = 54000/ = 5 liter/detik maka debit air yang keluar dari selangadalah 5 liter/detik. Debit Andalan Debit andalan merupakan debit maksimum yang mampu dipakai untuk irigasi. Penghitungan debit andalan bertujuan guna mampu mengoptimalkan sumber air yang dipakai sebagai irigasi. Debit air mampu dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Q = AxV Keterangan rumus Q adalah Debit aliran m3/s A adalah Luas penampang m2 V adalah Kecepatan aliran m/s Fungsi pengukuran debit aliran yaitu untuk mengetahui seberapa banyak air mengalir pada sungai dan seberapa cepat air mengalir dalam waktu satu detik. Aliran air dibedakan menjadi dua yaitu aliran laminar aliran turbulen. Aliran laminar yaitu aliran fluida yang bergerak dengan kondisi lapisan-lapisan lanima-lamina membentuk garis-garis alir yang tak berpotongan antara satu sama lain. Aliran turbulen yaitu aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak secara acak dan tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling interaksi. Cara mengetahui aliarn itu disebut laminar atau turbulen yaitu dengan cara melihat bagaimana air itu mengalir apakah membentuk benang atau membentuk gelombang. Debit aliran mampu dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti besar kecilnya aliran dalam sungai, angin, hujan dan lain sebagainya. Pengukuran debit dengan alat pengapung. Pengukuran debit dilakukan dengan cara mengapungkan suatu benda misalnya bola tenis, pada lintasan tertentu hingga dengan suatu titik yang sudah diketahui jaraknya. Pengukuran dilakukan oleh tiga orang yang masing-masing bertugas sebagai Pelepas pengapung diawal Pengamat di titik akhir lintasan Pencatat waktu perjalanan alat pengapung dari awal sampai titik akhir Langkah pengukuran debit Pilih lokasi atau tempat pengukuran pada bagian sungai yang lurus dan tidak terlalu banyak pusaran air. Jika sungai lebar, bawah jembatan merupakan tempat pengukuran yang cukup ideal. Tentukan lintasan dengan jarak tertentu, waktu tempuh benda yang diapungkan kurang lebih 20 detik. Buat profil sungai pada titik akhir di lintasan. Catat waktu tempuh benda apung saat dilepaskan hingga garis akhir lintasan. Ulangi pengukuran sebanyak tiga kali. Hitung kecepatan rata-ratanya. Kecepatan aliran adalah hasil bagi antara jarak lintasan dengan waktu tempuh atau bisa dituliskan dengan persamaan V = L/T Keterangan V = kecepatan m/s L = panjang lintasan m t = waktu tempuh s Kecepatan yang didapatkan dari metode ini adalah kecepatan maksimal hingga perlu dikalikan dengan faktor koreksi kecepatan. Pada sungai dengan dasar kasar faktor koreksinya sebesar 0,75 dan pada dasar sungai yang halus faktor koreksinya 0,85, tetapi umumnya faktor koreksi yang digunakan yaitu sebesar 0,65. Pengukuran kecepatan aliran dengan flow proble’ atau current-meter’. Pengukuran kecepatan aliran dengan metode ini mampu menghasilkan perkiraan kecepatan aliran yang memadai. Prinsip pengukuran metode ini yaitu mengukur kecepatan aliran yang memadai. Prinsip pengukuran metode ini yaitu dengan cara mengukur kecepatan aliran pada tiap kedalaman pengukuran pada titik interval tertentu dengan current meter’ atau flow probe’. Langkah pengukurannya yaitu Pilih lokasi atau tempat pengukuran pada bagian sungai yang relative lurus dan tidak banyak pusaran air. Apabila sungai relative lebar, bawah jembatan menjadi tempat pengukuran yang cukup ideal sebagai lokasi pengukuran. Bagilah penampang melintang sungai atau saluran menjadi 10- sampai 20 bagian yang sama dengan interval tertentu. Ukur kecepatan aliran pada kedalaman tertentu sesuai pada kedalaman sungai dengan setiap titik interval yang sudah dibuat sebelumnya. Hitung kecepatan aliran rata-ratanya. Demikianlah pembahasan tentang debit, semoga bermanfaat Rumus Terkait Rumus Himpunan Rumus Positif dan Negatif Dalam Matematika
UsirTikus Dari Mobil Modal Selang Dan Kabel Ties. Ada cara mudah dan murah yang bisa dilakukan untuk melindungi kabel dan selang di mobil Anda dari serangan gigitan tikus. Anda cukup bermodal selang air dan kabel ties untuk melindungi bagian yang sering menjadi sasaran gigitan tikus. Cara pemasangannya pun sangat mudah dan tidak ribet serta
Pemetaan hidrogeologi merupakan salah satu metode untuk dapat memetakan kondisi air pada suatu wilayah. Dewasa ini masih banyak fenomena di sekitar terkait permasalahan air, mulai dari kebutuhan air bersih hingga banjir yang mendatangkan kerugian baik secara material maupun nonmaterial. Untuk dapat mengetahui akar permasalahan serta solusi yang dapat dilakukan, pemetaan hidrogeologi tentu diperlukan untuk dapat mengetahui kondisi hidrologi serta faktor lain yang mempengaruhi siklus air serta kondisi bawah permukaannya dengan melakukan pengukuran muka air tanah dan hidrograf. Pengukuran muka air tanah MAT dilakukan pada sumur uji di halaman Gedung Dekanat Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor serta pengukuran hidrograf di Sungai X, di Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor untuk mengetahui bagaimana debit air, kecepatan aliran, tinggi muka air, serta sifat fisik lain seperti daya hantar listrik electrical conductivity, jumlah partikel terlarut total dissolved soil, keasaman pH, dan suhu yang dipantau setiap 5 hingga 15 menit sekali selama kurun waktu 4 jam. Sungai X dipilih karena sungai ini dapat mewakili sungai yang bermuara ke arah Komplek Puri Indah Jatinangor. Diharapkan dengan adanya pengukuran muka air tanah MAT serta pengukuran hidrograf dapat menjadi bahan penelitian secara akademis sehingga dapat diberikan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan banjir yang ada di Kecamatan Jatinangor Figures - uploaded by Aliyuddin JamilAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Aliyuddin JamilContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free LAPORANKULIAH LAPANGAN HIDROGEOLOGIPengukuran Muka Air Tanah di Sumur X, dan Hidrograf di Sungai X, Desa Cikeruh,Kecamatan Jatinangor, Kabupaten SumedangDisusun Oleh Kelompok 1B1. Yunisa Rachmalia 2701101900102. Ahmad Dwi Pandu Ainul Azis 2701101900113. Aliyuddin Jamil 2701101900124. Rifky Ahmad Raihan 2701101900135. Muhamad Ichsan 2701101900146. Astrina Salsabilla Khumaedi 2701101900157. Syahla Nadira Ramadina 2701101900168. Rumsih 270110190017LABORATORIUM GEOLOGI LINGKUNGAN DAN HIDROGEOLOGIPROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIK GEOLOGIUNIVERSITAS PADJADJARANSUMEDANG2021 LEMBAR PENGESAHANLAPORAN KULIAH LAPANGAN HIDROGEOLOGIPengukuran Muka Air Tanah di Sumur X, dan Hidrograf di Sungai X, Desa Cikeruh,Kecamatan Jatinangor, Kabupaten SumedangDisusun Oleh Kelompok 1B1. Yunisa Rachmalia 2701101900102. Ahmad Dwi Pandu Ainul Azis 2701101900113. Aliyuddin Jamil 2701101900124. Rifky Ahmad Raihan 2701101900135. Muhamad Ichsan 2701101900146. Astrina Salsabilla Khumaedi 2701101900157. Syahla Nadira Ramadina 2701101900168. Rumsih 270110190017Sumedang, 13 November 2021Menyetujui,Dosen Pengampu, Asisten Pembimbing,Dr. T. Yan Waliana Muda I, Fauziyah Hani, 1971 0825 2005 01 1 000 ABSTRAKPemetaan hidrogeologi merupakan salah satu metode untuk dapat memetakan kondisi airpada suatu wilayah. Dewasa ini masih banyak fenomena di sekitar terkait permasalahan air,mulai dari kebutuhan air bersih hingga banjir yang mendatangkan kerugian baik secaramaterial maupun nonmaterial. Untuk dapat mengetahui akar permasalahan serta solusi yangdapat dilakukan, pemetaan hidrogeologi tentu diperlukan untuk dapat mengetahui kondisihidrologi serta faktor lain yang mempengaruhi siklus air serta kondisi bawah permukaannyadengan melakukan pengukuran muka air tanah dan muka air tanah MAT dilakukan pada sumur uji di halaman Gedung DekanatFakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor serta pengukuranhidrograf di Sungai X, di Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor untuk mengetahui bagaimanadebit air, kecepatan aliran, tinggi muka air, serta sifat fisik lain seperti daya hantar listrikelectrical conductivity, jumlah partikel terlarut total dissolved soil, keasaman pH, dansuhu yang dipantau setiap 5 hingga 15 menit sekali selama kurun waktu 4 jam. Sungai Xdipilih karena sungai ini dapat mewakili sungai yang bermuara ke arah Komplek Puri dengan adanya pengukuran muka air tanah MAT serta pengukuran hidrografdapat menjadi bahan penelitian secara akademis sehingga dapat diberikan solusi yang tepatuntuk mengatasi permasalahan banjir yang ada di Kecamatan Kunci Hidrogeologi, muka air tanah, hidrograf, sungai, sumur. ABSTRACTHydrogeological mapping is one method to be able to map water conditions in an there are still many phenomena around water problems, ranging from the need forclean water to floods that bring material and non-material losses. To be able to find out theroot of the problem and the solutions that can be done, hydrogeological mapping is certainlyneeded to be able to know the hydrological conditions and other factors that affect the watercycle and subsurface conditions by measuring ground water level and level measurements MAT were carried out at test wells in the Dean Buildingof the Faculty of Geological Engineering, Padjadjaran University, Jatinangor campus andhydrograph measurements on River X, in Cikeruh Village, Jatinangor District for 4 hours tofind out how the water discharge, flow velocity, water level were , as well as other physicalproperties such as electrical conductivity electrical conductivity, number of dissolvedparticles total dissolved soil, acidity pH, and temperature which are monitored every 5 to15 minutes for a period of 4 hours. River X was chosen because this river can represent theriver that empties into the Puri Indah Jatinangor is hoped that the groundwater level measurement MAT and hydrograph measurementscan be used for academic research so that appropriate solutions can be given to overcomethe flood problems that exist in Jatinangor Hydrogeology, groundwater level, hydrograph, river, well. KATA PENGANTARDengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini sebagaimana diberikannya tugas ini, sangatlah baik dan berguna bagi setiap mahasiswa/imendapatkan suatu gambaran tentang bagaimana melakukan pengukuran muka air tanahmenggunakan metode pelampung dan hidrograf .Dalam penyusunan tugas ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dariberbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih kepada1. Dr. Teuku Yan Waliana Muda Iskandarsyah, Fauziyah Hani, danseluruh tim Dosen dari Laboratorium Geologi Lingkungan dan Hidrogeologi selakupembimbing penulis dalam menyusun laporan,2. Orang tua yang memberikan dorongan dan perhatian untuk kelancaran penulis,3. Teman teman seperjuangan dan semua pihak yang membantu dalam penyusunantugas tersusunnya tugas ini penulis berharap dapat mengetahui tahapan-tahapan yangdilakukan dalam melakukan pengukuran muka air tanah menggunakan metode pelampung danhidrograf .Akhir kata penulis meminta maaf apabila penyusunan laporan ini masih jauh dari sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangundemi kemajuan bagi penulisBandung, 13 November 2021Penulis, DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………….. iLEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………………..iiABSTRAK…………………………………………………………………………………..……. iiiABSTRACT..……………………………………………………………………………….……. ivKATA PENGANTAR .......................................................................................................... vDAFTAR ISI ...................................................................................................................... viDAFTAR GAMBAR DAN TABEL......................................................................................viiBAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. Latar Belakang ………………....................................................................... Rumusan Masalah……………………………………………………...……….. Tujuan dan Manfaat...................................................................................... 2BAB II METODE PENELITIAN………….......................................................................... Pengukuran Muka Air Tanah......………………………...……………….....…. Pengukuran Hidrograf.........…...………………………...……………….....…. Metode Pelampung…..........…...………………………...………………....…. 10BAB III MUKA AIR TANAH.............................................................................................. Sketsa dan Perhitungan............................................................................... Interpretasi dan Penjelasan......................................................................... 14BAB IV HIDROGRAF……................................................................................................ Sketsa dan Perhitungan................................................................................ Penjelasan................................................................................................... 19BAB V SIMPULAN DAN SARAN……............................................................................ Simpulan .…………………………………………………………...…...…..….. Saran…………......…………………………………………………….….......... 23LAMPIRAN ………………………………………………………………………………..……. 24DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 25 DAFTAR GAMBAR DAN TABELGambar 1. Kecamatan Jatinangor dilihat dari ketinggian.……………………….………………….. 1Gambar 2. Banjir di Komplek Puri Indah Jatinangor di tahun 2020…………………………………..2Gambar 3. Ilustrasi penghitungan elevasi muka air tanah………………………………………...……. 4Gambar 4. Sekelompok tim sedang menghitung lebar, kedalaman, dan ketinggian muka air sungai 5Gambar 5. Lokasi Terbaik Stasiun Pengamatan Hidrograf............................................................6Gambar 6. Contoh penampang melintang sungai............................................................................. 7Gambar 7. Seseorang sedang mengukur penampang kering sungai.................................................7Gambar 8. Grafik antara muka air dan debit sungai…………………………………...…………...…….9Gambar 9. Penambahan trendline polinomial pada grafik…………………………………………….....9Gambar 10. Penambahan persamaan pada grafik………………………………………………………..9Gambar 11. Seseorang sedang memegangi pelampung yang diberi tali……………………………...10Gambar 12. Ilustrasi cekungan air tanah……………………………………………………………….....12Gambar 13. Recharge area dan discharge area…………………………………………………..……..12Gambar 14. Sketsa sumur uji di halaman Gedung Dekanat Fakultas Teknik Geologi UniversitasPadjadjaran kampus Jatinangor………………………………………………………...….13Gambar 15. Ilustrasi akuifer menggantung………………………………………………………..……...14Gambar 16. Lokasi sumur uji di halaman Gedung Dekanat Fakultas Teknik Geologi UniversitasPadjadjaran kampus Jatinangor ……………….............................................................14Gambar 17. Sumur uji di halaman Gedung Dekanat Fakultas Teknik Geologi UniversitasPadjadjaran kampus Jatinangor………...…………………………………………...……..15Gambar 18. Hidrograf……………………………………………………………………………..………...16Gambar 19. Ilustrasi arah aliran Sungai X terhadap Komplek Puri Indah Jatinangor………………..16Gambar 20. Penampang basah kiri dan penampang kering kanan di bagian hulu Sungai X….. 17Gambar 21. Penampang basah kiri dan penampang kering kanan di bagian hilir Sungai X….... 17Gambar 22. Grafik tinggi muka air sungai X terhadap waktu………………………………………….. 19Gambar 23. Grafik perubahan debit dan kecepatan aliran terhadap waktu………………………….. 19 Gambar 24. Grafik perubahan TDS dan EC terhadap waktu…………………………………………. 20Gambar 25. Hanna 9813-5……………………………………………………………………………….. 21Tabel 1. Lembar Hidrograf……………………………………………….………………………………... 17 BAB Latar BelakangPemetaan hidrogeologi merupakan salah satu metode untuk dapat memetakan kondisiair pada suatu wilayah. Masih banyak fenomena di sekitar kita terkait permasalahan air,mulai dari kebutuhan air bersih hingga banjir yang mendatangkan kerugian baik secaramaterial maupun non-material. Untuk dapat mengetahui akar permasalahan serta solusiyang dapat dilakukan, pemetaan hidrogeologi tentu diperlukan untuk dapat mengetahuikondisi hidrologi serta faktor lain yang mempengaruhi siklus air serta kondisi 1. Kecamatan Jatinangor dilihat dari ketinggian. Sumber halnya di kawasan Jatinangor, sebuah kecamatan di ujung barat KabupatenSumedang yang tengah bertransformasi menjadi kawasan terpadu. Dimana, didalamnya terdapat kawasan pendidikan, pusat perbelanjaan, sarana olahraga,apartemen, hingga pembangunan jalan bebas hambatan yang membuat KecamatanJatinangor mengalami percepatan pembangunan infrastruktur dalam kurun satu dekadeterakhir. Tentu hal ini perlu menjadi perhatian bersama, terutama pada aspek hidrologiyang sangat penting untuk kelangsungan hajat hidup orang banyak, agar tidak menjadipermasalahan bersama. Pasalnya, dewasa ini sering terjadi banjir di beberapa titik saatturun hujan dengan rentang waktu yang cukup lama, seperti yang terjadi di KomplekPuri Indah Jatinangor. Apakah hal ini berkaitan dengan daerah resapan air yang telahberkurang dan sungai yang menyempit sehingga air tidak dapat meresap ke dalamtanah? Hal ini menjadi pertanyaan dan kami melakukan uji pengukuran muka air tanahMAT pada sumur uji di halaman Gedung Dekanat Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor serta pengukuran hidrograf di Sungai X, di DesaCikeruh, Kecamatan 2. Banjir di Komplek Puri Indah Jatinangor di tahun 2020. Sumber dengan adanya pengukuran muka air tanah MAT pada sumur uji dihalaman Gedung Dekanat Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran kampusJatinangor serta pengukuran hidrograf di Sungai X, di Desa Cikeruh, KecamatanJatinangor dapat diketahui bagaimana debit air, kecepatan aliran, tinggi muka air, sertasifat fisik lain seperti daya hantar listrik electrical conductivity, jumlah partikel terlaruttotal dissolved soil, keasaman pH, serta suhu yang dapat menjadi bahan penelitiansecara akademis sehingga dapat diberikan solusi yang tepat untuk mengatasipermasalahan banjir yang ada di Kecamatan Rumusan MasalahDari latar belakang tersebut, dapat ditarik beberapa rumusan masalah berikut ● Apa itu air tanah dan cekungan air tanah?● Bagaimana cara mengetahui muka air tanah?● Apa itu hidrograf?● Bagaimana hasil percobaan di kawasan Jatinangor? Tujuan dan ManfaatTujuan dari dilakukannya pengukuran muka air tanah ini diantaranya ● Untuk mengetahui apa itu air tanah dan cekungan air tanah.● Untuk mengetahui bagaimana cara mengetahui muka air tanah.● Untuk mengetahui apa itu hidrograf.● Untuk mengetahui bagaimana hasil percobaan di kawasan Jatinangor. Manfaat dari dilakukannya pengukuran muka air tanah ini adalah untuk lebih memahamidan menerapkan ilmu geologi yang telah dipelajari dalam bidang hidrologi agar dapatdiketahui bagaimana kondisi serta solusi yang dapat diberikan untuk menjawabpermasalahan yang ada di Kecamatan Jatinangor, terutama banjir. BAB IIMETODE Pengukuran Muka Air TanahPengukuran muka air tanah MAT dilakukan di halaman Gedung Dekanat FakultasTeknik Geologi Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor menggunakan alat pengukurmuka air tanah yang dimasukkan ke dalam sumur yang telah tersedia untuk kemudiandiketahui elevasi dari muka air tanah tersebut. Kedalaman muka air tanah didapat darihasil selisih kedalaman muka air tanah terhadap bibir sumur yang kemudiandikurangkan dengan elevasi pada daerah penelitian. Berikut adalah ilustrasi bagaimanacara penghitungan muka air tanah beserta rumusnya Gambar 3. Ilustrasi penghitungan elevasi muka air tanahElevasi Muka Air Tanah = Elevasi - Kedalaman MAT - Tinggi Bibir SungaiD = E - C - B Pengukuran HidrografHidrograf merupakan suatu diagram yang menggambarkan variasi debit ataupermukaan air menurut waktu. Kurva tersebut dapat memberikan gambaran kepada kitabagaimana kondisi yang ada di daerah tersebut. Jika karakteristik daerah aliran suatusungai berubah maka bentuk hidrograf pun akan mengalami perubahan. Hidrografdapat digunakan dalam menganalisis proyek-proyek pengendalian banjir. Faktor utama untuk menentukan bentuk hidrograf adalah bagaimana karakteristik suatu daerah aliransungai dan iklim. Unsur iklim yang perlu diketahui adalah jumlah curah hujan total,intensitas hujan, lama waktu hujan, penyebaran hujan dan suhu, serta debit aliranumumnya per detik.Gambar 4. Sekelompok tim sedang menghitung lebar, kedalaman, dan ketinggian muka airsungaiPengukuran debit dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak debit secara langsung adalah pengukuran yang dilakukan denganmenggunakan peralatan berupa alat pengukur arus , pelampung, zat warna, dll. Debithasil pengukuran dapat dihitung segera setelah pengukuran selesai debit secara tidak langsung adalah pengukuran debit yang dilakukandengan menggunakan rumus hidrolika misal rumus Manning atau Chezy. Pengukurandilakukan dengan cara mengukur parameter hidraulis sungai yaitu luas penampangmelintang sungai, keliling basah, dan kemiringan garis energi. Garis energi diperolehdari bekas banjir yang teramati di tebing sungai. Untuk pos duga air yang sudahdilengkapi dengan peilskal khusus garis energi dapat dibaca dari peilskal khusustersebut. Persyaratan lokasi pengukuran debit dengan mempertimbangkan faktor-faktor,sebagai berikut ● Alur sungai harus lurus sepanjang minimal 3 kali lebar sungai pada saatbanjir/muka air tertinggi● Distribusi aliran merata dan tidak ada aliran yang memutar ● Aliran tidak terganggu sampah maupun tanaman air dan tidak terganggu olehadanya bangunan air lainnya misalkan pilar jembatan, tidak terpengaruhpeninggian muka air, pasang surut dan aliran lahar● Penampang melintang pengukuran diupayakan tegak lurus terhadap alur sungai● Kedalaman pengukuran minimal 3 sampai dengan 5 kali diameter baling – balingalat ukur arus yang digunakan● Apabila dilakukan di lokasi bending, harus dilakukan di sebelah hilir atau hulubending pada lokasi yang tidak ada pengaruh pengempangan arus balik.Gambar 5. Lokasi Terbaik Stasiun Pengamatan HidrografMetode ini dilakukan untuk mengetahui ketinggian muka air sungai yang dilihat secaraperiodik selama 4 jam mulai dari 15 menit sekali hingga 5 menit sekali. Hidrograf yangdigunakan merupakan pipa berskala setinggi 1,5 meter yang ditancapkan di yang ditancapkan haruslah kokoh dan tetap stabil agar pengukuran dapat terusberjalan. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pengukuranPenampang Basah● Pilih lokasi pengukuran sesuai dengan ketentuan.● Siapkan peralatan dan perlengkapannya, untuk mengukur penampang basah.● Siapkan peralatan dan perlengkapannya untuk mengukur jarak di antara duapenampang melintang. ● Siapkan hidrograf untuk menghitung kedalaman dan pita ukur untuk menghitunglebar area sungai● Siapkan formulir isian data pengukuran.● Siapkan alat tulis yang digunakan.● Siapkan kertas milimeter dan alat gambar yang digunakan sesuai 6. Contoh penampang melintang sungaiPenampang KeringGambar 7. Seseorang sedang mengukur penampang kering sungai ● Siapkan peralatan dan perlengkapannya, untuk mengukur penampang kering● Siapkan peralatan dan perlengkapannya untuk mengukur jarak di antara duapenampang melintang.● Siapkan hidrograf untuk menghitung ketinggian dari garis batas air hingga ujungpermukaaan tanah dan pita ukur untuk menghitung lebar area bibir sungai● Siapkan formulir isian data pengukuran.● Siapkan alat tulis yang digunakan.● Siapkan kertas milimeter dan alat gambar yang digunakan sesuai kebutuhanMenghitung Kecepatan Aliran● Lakukan pembacaan tinggi muka air menggunakan hidrografi● Ukur jarak antara penampang hulu dan penampang hilir.● Lepaskan pelampung dari jembatan atau sarana pelepas pelampung lainnya.● Catat lama waktu lintasan pelampung dari bagian penampang hulu sampai hilir.● Ulangi sebanyak 3 kali dan ambil nilai rata ratanyaMenghitung Debit AliranDebit aliran yang dihitung merupakan penjumlahan dari debit aliran padamasing-masing segmen pengukuran. Adapun pengukurannya dilakukan dengan carasebagai berikutQ m3/detik = L1D1V1+ L2D2V2+ … + LnDnVndengan Q = Debit aliranL = Lebar Penampang horisontal mD = Kedalaman mV = Kecepatan rata-rata m/detMengolah Data Debit AliranTahapan yang dilakukan untuk mengolah data debit, yaitu ● Plot nilai debit pada sumbu y dan nilai tinggi muka air pada sumbu x. Gambar 8. Grafik antara muka air dan debit sungai● Tambah trendline polinomial ke dalam grafik yang telah dibuatGambar 9. Penambahan trendline polinomial pada grafik● Tampilkan hasil nilai persamaan dan determinasi dari trendline yang 10. Penambahan persamaan pada grafik● Masukan tiap nilai tinggi muka air sumbu x ke dalam persamaan tersebut● Catat debit model yang dihasilkan dari persamaan tersebut Metode PelampungGambar 11. Seseorang sedang memegangi pelampung yang diberi taliPengukuran debit menggunakan alat pelampung pada prinsipnya sama dengan metodekonvensional, hanya saja kecepatan aliran diukur dengan menggunakan pengukuran debit dengan menggunakan pelampung biasa digunakan pada saatbanjir dimana pengukuran dengan cara konvensional tidak mungkin dilaksanakankarena faktor peralatan dan keselamatan tim pengukur. Pengukuran debit denganpelampung perlu memperhatikan syarat-syarat lokasi sebagai berikut ● Syarat lokasi pengukuran seperti pada metode konvensional.● Kondisi aliran sedang banjir dan tidak melimpah.● Geometri alur dan badan sungai stabil.● Jarak antara penampang hulu dan hilir minimal 3 kali lebar sungai pada kondisibanjir. BAB IIIMUKA AIR TANAHMenurut Herlambang 1996 dalam Muhlis 2016, air tanah adalah air yang bergerak didalam tanah yang terdapat di dalam ruang antar butir - butir tanah yang meresap kedalamtanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akuifer. Lapisan yang mudahdilalui oleh air tanah disebut lapisan permeable, seperti lapisan yang terdapat pada pasiratau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan impermeable,seperti lapisan lempung. Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut Todd, 1980 dan Fetter , 1988, akuifer dibedakan menjadi tiga kelompokberdasarkan struktur geologi penyusunnya, yaitu sebagai berikut1. Akuifer bebas unconfined aquifer, yaitu akuifer yang bagian bawahnya dibatasi olehakuiklud lapisan kedap air dan bagian atasnya dibatasi oleh lapisan bebas mukaair tanah.2. Akuifer tertekan confined aquifer, yaitu akuifer yang batas lapisan atas dan lapisanbawahnya adalah lapisan kedap air, serta memiliki tekanan yang lebih besardaripada tekanan di Akuifer semi tertekan leaky aquifer, merupakan akuifer yang dibatasi oleh lapisanatas berupa akuitard lapisan batuan lambat air dan lapisan bawahnya merupakanakuiklud lapisan batuan kedap air.Cekungan air tanah merupakan suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis,tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan pengaliran danpelepasan air tanah berlangsung. Boonstra dan Ridder 1981; Pusat Lingkungan Geologi2007; Zeffitni 2010, menjelaskan bahwa cekungan airtanah mempunyai batas baik padaarah lateral maupun vertikal yang menunjukkan geometri dan konfigurasi sistem akuifer, danterdiri dari 4 hal sebagai berikuta. Batas Tanpa Aliran Zero-flow Boundaries / No flow Boundaries, pada batas tersebuttidak terjadi aliran airtanah atau alirannya tidak berarti jika dibandingkan denganaliran pada akuifer Batas Muka Air Permukaan Head Controlled Boundaries, pada batas ini tekananhidrauliknya Batas Aliran Airtanah Flow Controlled Boundaries, pada batas ini volume air tanahper satuan waktu yang masuk ke dalam cekungan tersebut berasal dari lapisanbatuan yang tidak diketahui tekanan hidraulik dan atau terusannya. d. Batas Muka Airtanah Bebas Free Surface Boundary, pada batas ini tekananhidrauliknya diketahui yaitu sebesar tekanan udara luar, serta merupakan batasvertikal pada bagian atas cekungan air 12. Ilustrasi cekungan air tanah. Barkah, 2021Proses pengisian pengimbuhan air tanah disebut recharge, sedangkan proses air tanahmencapai permukaan dan mengalir luahan lepasan dinamakan discharge. Daerah dimanapresipitasi meresap ke bawah permukaan dan mencapai zona jenuh air disebut daerahimbuhan air tanah recharge area, dan daerah dimana air tanah bergerak menujupermukaan tanah disebut daerah lepasan air tanah discharge 13. Recharge area dan discharge area. Barkah, 2021. Sketsa dan PerhitunganGambar 14. Sketsa sumur uji di halaman Gedung Dekanat Fakultas Teknik Geologi UniversitasPadjadjaran kampus JatinangorPengukuran muka air tanah MAT dilakukan di halaman Gedung Dekanat FakultasTeknik Geologi Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor menggunakan alat pengukurmuka air tanah yang dimasukkan ke dalam sumur yang telah tersedia. Diketahui tinggibibir sumur uji di halaman Gedung Dekanat adalah setinggi 0,31 m dengan diametersumur uji sebesar 0,22 m. Kedalaman sumur uji ± 100 meter dengan elevasi sumurberada pada ketinggian 690 meter diatas permukaan laut. Maka, elevasi muka air tanahdapat dihitung menggunakan persamaan Elevasi Muka Air Tanah = Elevasi - Kedalaman MAT - Tinggi Bibir SungaiD = E - C - BD = 690 - 16,81 - 0,31D = 690 - 16,50D = 673,50 mdpl Interpretasi dan PenjelasanDapat disimpulkan dari hasil perhitungan yang dilakukan bahwa sumur uji yang ada dihalaman Gedung Dekanat Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran kampusJatinangor merupakan jenis akuifer tergantung karena massa air bawah tanahnyaterpisah dari air bawah tanah induk oleh suatu lapisan kedap air yang tidak begitu luasdan terletak di atas zona jenuh 15. Ilustrasi akuifer menggantung Listiawan, 2021Gambar 16. Lokasi sumur uji di halaman Gedung Dekanat Fakultas Teknik Geologi UniversitasPadjadjaran kampus Jatinangor Google Maps Gambar 17. Sumur uji di halaman Gedung Dekanat Fakultas Teknik Geologi UniversitasPadjadjaran kampus Jatinangor BAB IVHIDROGRAFGambar 18. HidrografHidrograf dapat menggambarkan variasi debit atau permukaan air menurut waktu. Kurvayang dibuat dari hasil pengukuran hidrograf dapat memberi gambaran kepada kitabagaimana fluktuasi muka air yang ada di daerah tersebut. Kali ini kami melakukanpengukuran hidrograf selama 4 jam untuk mengetahui bagaimana debit air, kecepatanaliran, tinggi muka air, serta sifat fisik lain seperti daya hantar listrik electrical conductivity,jumlah partikel terlarut total dissolved soil, keasaman pH, dan suhu yang dipantau setiap5 hingga 15 menit sekali selama kurun waktu 4 jam. Sungai X dipilih karena sungai ini dapatmewakili sungai yang bermuara ke arah Komplek Puri Indah Jatinangor. Hasil dari hidrografini yaitu dapat menjadi suatu pertimbangan dalam mengatasi masalah hidrologi, sepertiperencanaan perkiraan banjir dan perencanaan dalam mencari sumber air. Berikut adalahilustrasi arah aliran Sungai X terhadap Komplek Puri Indah 19. Ilustrasi arah aliran Sungai X terhadap Komplek Puri Indah Jatinangor. Google Maps Sketsa dan PerhitunganLembar Hidrograf 1BGambar 20. Penampang basah kiri dan penampang kering kanan di bagian hulu Sungai XGambar 21. Penampang basah kiri dan penampang kering kanan di bagian hilir Sungai X LEMBAR HIDROGRAFHari, Tanggal Rabu, 10 November 2021 Elevasi 690 mdplTim 1B Lokasi Desa Cikeruh, Kecamatan JatinangorKoordinat 06° 56’ 32’’ S 107° 46’ 41’’ E Nama Sungai Sungai XLuas Penampang Basah m2Rata-rata Luas Penampangm2 PenjelasanGambar 22. Grafik tinggi muka air sungai X terhadap waktuDari hasil pengamatan, tinggi muka air sungai dilakukan pengecekan secara berkalamenunjukkan peningkatan serta penurunan muka air yang tidak signifikan. Cuaca saatawal pengamatan terpantau berawan, selang 65 menit kemudian mulai mendung danturun hujan ringan dengan intensitas rendah yang sesekali mereda. Hal ini tidakmembuat adanya kenaikan muka air sungai sehingga selama pengamatan fluktuasimuka air sungai terpantau relatif stabil. Ketinggian muka air sungai maksimum berada diangka 0,49 meter dan ketinggian muka air sungai minimum berada di angka 0,46 23. Grafik perubahan debit dan kecepatan aliran terhadap waktu Dari hasil perhitungan kecepatan yang diperoleh dari hasil kali panjang lintasan denganwaktu tempuh pelampung menunjukkan adanya sedikit perubahan kecepatan aliransaat terjadi perubahan ketinggian muka air sungai. Faktor hujan tidak terlalu menjadipengontrol dalam perubahan laju air karena hujan yang turun tidak terlalu deras. Namunterdapat faktor pengontrol lain dari manusia yang membuang sampah secarabesar-besaran ke sungai dapat mempengaruhi ketinggian muka air aliran air yang mengalir di Sungai X selama kurun waktu 4 jam pengamatandiperoleh hasil bahwa kecepatan aliran akan berbanding lurus dengan perubahan debitair yang masuk. Kecepatan aliran tertinggi berada pada angka 1,0471 m/s dengan debitair yang masuk sebesar 2,7399 m3/s dan kecepatan aliran terendah berada pada angka0,8104 m/s dengan debit air yang masuk sebesar 2,3261 m3/ 24. Grafik perubahan TDS dan EC terhadap waktuSifat fisik yang diidentifikasi pada pengamatan ini adalah TDS Total Dissolved Soil danEC Electrical Conductivity yang dipantau selama 4 jam. Hasil pengamatanmenunjukkan bahwa naik turunnya TDS akan selalu berbanding lurus dengan naikturunnya EC. Namun, pengamatan ini dirasa kurang maksimal karena alat penguji yangrusak sehingga membuat nilai TDS agak melenceng dari yang seharusnya umumnyanilai TDS kurang lebih akan bernilai setengah dari EC pada saat pengamatan. Alat yang digunakan adalah Hanna 9813-5 dengan perangkat untuk mengukur suhu,derajat keasaman, serta daya hantar listrik yang hasilnya akan ditampilkan secaradigital, langsung saat kita mencelupkan Hanna ke dalam sampel air yang akan terendah berada di angka 20 mg/L dan TDS tertinggi berada di angka 60 mg/L .EC tertinggi berada di angka 160 µS/cm dan EC terendah berada di angka 60 µS/ 25. Hanna 9813-5 BAB IVKESIMPULAN DAN Simpulan● Air tanah merupakan air yang bergerak di dalam tanah dan membentuk lapisanyang disebut akuifer. Lapisan yang mudah dilalui oleh air tanah disebut lapisanpermeable, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisanimpermeable. Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebutakuifer.● Cekungan air tanah merupakan suatu wilayah yang dibatasi oleh batashidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti prosespengimbuhan pengaliran dan pelepasan air tanah berlangsung. Prosespengisian pengimbuhan air tanah disebut recharge, sedangkan proses airtanah mencapai permukaan dan mengalir dinamakan discharge. Daerahdimana presipitasi meresap ke bawah permukaan dan mencapai zona jenuh airdisebut daerah imbuhan air tanah recharge area, dan daerah dimana air tanahbergerak menuju permukaan tanah disebut daerah lepasan air tanahdischarge area.● Untuk mengetahui muka air tanah MAT suatu wilayah dapat menggunakanalat pengukur muka air tanah yang dimasukkan ke dalam sumur yang telahtersedia. Di sumur uji yang dianggap dapat mewakili kawasan Jatinangordiperoleh tinggi bibir sumur uji adalah setinggi 0,31 m dengan diameter sumuruji sebesar 0,22 m. Kedalaman sumur uji ± 100 meter dengan elevasi sumurberada pada ketinggian 690 meter diatas permukaan laut. Maka, elevasi mukaair tanah dapat dihitung menggunakan persamaan Elevasi Muka Air Tanah =Elevasi - Kedalaman MAT - Tinggi Bibir Sungai sehingga didapatkanelevasi MAT sebesar 673,50 mdpl dengan jenis akuifer merupakan akuifertergantung.● Hidrograf dapat menggambarkan variasi debit atau permukaan air menurutwaktu. Dari hasil pengamatan, tinggi muka air sungai secara berkalamenunjukkan peningkatan serta penurunan muka air yang tidak muka air sungai maksimum berada di angka 0,49 meter danketinggian muka air sungai minimum berada di angka 0,46 meter. Perhitungankecepatan menunjukkan adanya sedikit perubahan kecepatan aliran saatterjadi perubahan ketinggian muka air sungai. Faktor hujan tidak terlalu menjadipengontrol dalam perubahan laju air karena hujan yang turun tidak terlalu deras. Namun terdapat faktor pengontrol lain dari manusia yang membuangsampah secara besar-besaran ke sungai dapat mempengaruhi ketinggianmuka air sungai.● Debit aliran air yang mengalir selama pengamatan diperoleh bahwa kecepatanaliran berbanding lurus dengan perubahan debit air yang masuk. Kecepatanaliran tertinggi berada pada angka 1,0471 m/s dengan debit air yang masuksebesar 2,7399 m3/s dan kecepatan aliran terendah berada pada angka 0,8104m/s dengan debit air yang masuk sebesar 2,3261 m3/s.● Sifat fisik yang diidentifikasi selama pengamatan adalah TDS Total DissolvedSoil dan EC Electrical Conductivity yang menunjukkan bahwa naik turunnyaTDS akan berbanding lurus dengan naik turunnya EC. TDS terendah berada diangka 20 mg/L dan TDS tertinggi berada di angka 60 mg/L . EC tertinggiberada di angka 160 µS/cm dan EC terendah berada di angka 60 µS/ SaranDengan laporan ini kami buat semestinya tidak jauh dari kekurangan, dan perluditinjau serta dikaji ulang untuk mencapai kesempurnaan. Semoga laporan ini dapatbermanfaat bagi para pembaca dan dapat terus dikembangkan untuk kepentinganakademis maupun kepentingan lainnya terutama dalam penanganan banjir diJatinangor. LAMPIRANDokumentasi Kegiatan DAFTAR PUSTAKABarkah, M. 2021. Cekungan Air Tanah. Bahan Kuliah Hidrogeologi. Laboratorium GeologiLingkungan dan Hidrogeologi. Fakultas Teknik Geologi. Universitas H., & Vicente, V. A. D. S. 2013, December. Cadangan Airtanah BerdasarkanGeometri dan Konfigurasi Sistem Akuifer Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman. InProsiding Seminar Nasional Kebumian Ke-6 pp. 356-370.Listiawan. Y. 2021. Hidrostratigrafi Unit. Bahan Kuliah Hidrogeologi. Laboratorium GeologiLingkungan dan Hidrogeologi. Fakultas Teknik Geologi. Universitas Praktikum Hidrogeologi. 2021. Laboratorium Geologi Lingkungan dan Teknik Geologi. Universitas Padjadjaran. F., dkk. 2016. Identifikasi Kedalaman Muka Air Tanah Menggunakan Studi Geologidan Geofisika Untuk Perencanaan Ketersediaan Air Bersih Dusun Siluk II, Seminar Nasional Kebumian ke-9 hal Nur R. "Analisis Hidrograf Limpasan Akibat Variasi Intensitas Hujan danKemiringan Lahan Kajian Laboratorium dengan Simulator Hujan." Jurnal Teknik Sipildan Lingkungan, vol. 3, no. 1, L. W., & Adji, T. N. 2006. Pendugaan Geolistrik Untuk Identifikasi KeterdapatanAirtanah Di Perkebunan Kelapa Sawit Muarakandis Kabupaten Musirawas ProvinsiSumatera Selatan. Majalah Geografi Indonesia,202, 168-186. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Debit Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi kolam ikan tersebut sampai penuh adalah: Waktu = t = 36.000 = 1.800 detik. 20. Ingatlah bahwa 1 jam = 3.600 detik. maka waktu yang dibutuhkan adalah: 1.800 = 1/2 jam. 3.600. Sekian pembahasan materi dan soal mengenai Rumus Cara Menghitung Debit Air bila kalian bisa menghafal rumus di atas maka kalian akan
Jawab: Volume aliran = 12 liter. Waktu alir = 1 menit = 60 detik. Debit = volume aliran/waktu aliran = 12/60 = 0,2. Jadi debit air keluar pipa adalah 0,2 liter/detik. Sebuah kolam yang memiliki volume 36 m³ diisi air dengan menggunakan selang. Butuh waktu 5 jam untuk mengisinya hingga penuh. Berapa liter/detik debit air yang dikeluarkan selang . 338 21 431 407 297 47 130 117

cara mengukur menggunakan selang air